Tampilkan Simbol Rasisme, Kereta Kencana Ratu Belanda Lecehkan Indonesia?

Selasa, 09 Juni 2020 | 15:16 WIB
Tampilkan Simbol Rasisme, Kereta Kencana Ratu Belanda Lecehkan Indonesia?
Kereta kencana milik Raja dan Ratu Belanda dengan lukisan berbau rasis dan kolonialisme di Indonesia. (Credit: Twitter@redfishstream).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Ini adalah kendaraan dari raja dan ratu Belanda dengan kemuliaan penaklukan budak Afrika dan subjek kolonial Indonesia oleh penguasa kulit putih.”

Secara kasat mata, lukisan di kereta kencana bernama The Golden Coach itu memang menampilkan sosok budak Afrika disebelah kiri dan budak pribumi lengkap dengan pakaian adat khas jawa di sebelah kanan.

Sebelum kembali ramai diperbincangkan baru-baru ini, lukisan yang kental dengan nuansa superioritas kaum kulit putih itu telah dikritik banyak pihak dalam beberapa tahun ke belakang.

Menyadur Newyorker, pada 2015 lalu, Selçuk Öztürk, anggota Tweede Kamer, majelis rendah parlemen Belanda, membacakan surat terbuka kepada Raja Belanda, Willem-Alexander untuk menghapus lukisan tersebut.

Baca Juga: Anak Positif Covid-19, Perlukah Dilakukan Rontgen?

"Masa lalu kolonial seorang Belanda adalah masa lalu perbudakan orang Belanda lainnya," kata Öztürk dikutip Suara.com dari Newyorker, Selasa (9/6/2020).

"Kami menoleh padamu karena kau adalah raja dari semua orang Belanda. Kami mengandalkan kebijaksanaan Anda, hati nurani bersejarah Anda, dan belas kasih manusia Anda."

Kereta kencana milik Raja dan Ratu Belanda dengan lukisan berbau rasis dan kolonialisme di Indonesia. (Credit: Twitter@redfishstream).
Kereta kencana milik Raja dan Ratu Belanda dengan lukisan berbau rasis dan kolonialisme di Indonesia. (Credit: Twitter@redfishstream).

Selain itu, Stichting Nationaal Monument Nederlands Slavernijverleden (Monumen Nasional Yayasan Masa Lalu Perbudakan) dan Stichting Comite Nederlandse Ereschulden (Yayasan Komite Utang Kehormatan Belanda) juga menuntut menghapus lukisan berbau rasialisme dan perbudakan itu.

Lewat surat bertajuk Painting on the Side Panel of the “Golden Carriage’ yang ditulis pada 2012 silam, organisasi itu meminta Perdana Menteri Mark Rutte dan bawahannya untuk segera mengenyahkan lukisan tersebut.

"The Golden Coach, simbol Kerajaan Belanda di mana, melalui lukisan di atas
Side Panel of Carriage, sejarah penindasan dan eksploitasi kolonial kriminal dimuliakan," tulis surat tersebut.

Baca Juga: Uang Terbatas dan Kehabisan Bensin, Pemain Persib Dorong Motor ke Sidolig

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI