Suara.com - Simbol rasisme di negara-negara Eropa tengah ramai diperbincangkan menyusul demonstrasi besar-besaran atas kematian pria kulit hitam George Floyd.
Unjuk rasa bertajuk "Black Lives Matter" itu pada awalnya menuntut keadilan terhadap orang-orang kulit hitam yang kekinian masih kerap mendapat diskriminasi dan tindak rasial.
Namun, seiring waktu, protes itu mulai menyasar tujuan yang lebih luas. Bukan hanya menuntut keadilan untuk warga kulit hitam, demonstrasi itu turut memperjuangkan penghapusan simbol rasialisme di muka bumi.
Para demonstran di Inggris pada Senin (8/6/2020), sukses menumbangkan simbol rasialisme berupa patung penjual budak abad ke-17 bernama Edward Colston.
Baca Juga: Anak Positif Covid-19, Perlukah Dilakukan Rontgen?
Patung Edward Colston dicabut dari tempatnya di Bristol Harbourside, dan dibuang demonstran ke sungai Sungai Avon, Bristol.
Berbagai simbol rasialisme nyatanya tak hanya terdapat di Inggris maupun Amerika Serikat.
Belanda, salah satu negara yang mempraktikan kolonialisme atau penjajahan pada masa lalu, juga tak lepas dari sentimen rasial.
Baru-baru ini, akun media sosial Redfish @redfishstream, membagikan foto lewat Twitter yang menampilkan Kereta Kencana milik Raja dan Ratu Belanda dengan lukisan bertendensi rasis di sisinya.
Lukisan tersebut menampilkan sosok ratu Belanda yang tengah duduk di singgasana, di mana pada kedua sisinya tampak dua budak tengah melakukan sujud sembah.
Baca Juga: Uang Terbatas dan Kehabisan Bensin, Pemain Persib Dorong Motor ke Sidolig
“Sebab rasis, simbol kolonial tersebar melintasi Eropa dan Amerika Serikat, berikut salah satu yang menarik: Kereta Kencana," tulis Redfish di Twitter, Senin (8/6/2020).