"Faktanya lebih dari 400 orang Aborigin and Torres Strait Islander telah meninggal. Tidak ada satu pun dari kehidupan ini yang seharusnya hilang. Di sini kita memahami dan berbagi perasaan kehilangan itu," imbuhnya.
Secara singkat, ia lantas menceritakan tentang pelanggaran HAM yang terjadi di Papua yang menurutnya jauh dari sorotan media.
"Selama 58 tahun kependudukan militer Indonesia, warga Papua mengalami penderitaan rasisme dan pelanggaran HAM. Pelanggaran itu telah menyebar luas," kata Cindy.
Karena banyaknya orang Papua yang menjadi korban, Cindy mengatakan genosida bergerak meski secara lamban di Asia Pasifik.
Baca Juga: Usia 23 Tahun Penghasilan Sudah Rp1 M, Indra Kesuma Pernah Jadi Korban Tipu
Pada akhir orasinya, Cindy meminta massa untuk mengangkat tangan kiri tanda dukungan terhadap perjuangan pembebasan nasional Papua Barat.
"Bebaskan Papua Barat, bebaskan Papua Barat," teriak massa aksi.
"Jika kalian meneriakkan kemerdekaan Papua Barat, otoritas Indonesia akan menganggap Anda sebagai separatis," kaya Cindy menimpali.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh Suara.com, orasi Cindy ini disampaikan dalam aski Black Lives Matter yang serentak digelar di Australia pada Sabtu (6/6) pekan lalu.
Aksi Cindy tersebut menyita perhatian warganet. Selengkapnya, video orasi Cindy bisa dilihat di sini.
Baca Juga: Bos Bappenas Tak Ingin Program Bantuan Pemerintah ke Perbankan Senasib BLBI