Suara.com - Lebih dari tujuh juta kasus positif virus corona telah terkonfirmasi dan 404.000 orang meninggal dunia sejak pandemi Covid-19 dimulai. Namun, meski terdapat kemajuan dalam memerangi virus tersebut di Eropa, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan pandemi tersebut "memburuk" di seluruh dunia.
"Pandemi ini telah berlangsung selama lebih dari enam bulan, ini bukan saatnya bagi negara manapun untuk bersantai," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Dia mengatakan kepada wartawan bahwa lebih dari 100.000 kasus telah dilaporkan dalam sembilan dari 10 hari terakhir.
Kemudian sebanyak 75% dari kasus hari Minggu (07/06) berasal dari 10 negara saja—sebagian besar di benua Amerika dan Asia.
Baca Juga: Banyak Negara Longgarkan Lockdown, WHO: Covid-19 Masih Jauh dari Selesai!
Bagaimanapun, Tedros mengaku pihaknya mendapat dorongan semangat setelah melihat "tanda-tanda positif" di sejumlah negara.
"Di negara-negara ini, ancaman terbesar adalah berpuas diri," ujarnya.
"Berbagai hasil dari kajian-kajian yang meneliti berapa banyak populasi yang terpapar virus menunjukkan sebagian besar orang di dunia masih rentan terinfeksi," tambahnya.
Ucapan tersebut mengemuka ketika kajian yang dilakoni sebuah tim di Imperial College London menyatakan "jumlah kematian akan sangat besar" di Eropa tanpa pemberlakuan 'lockdown'.
Tim itu mengestimasi 3,2 juta orang bakal meninggal dunia pada 4 Mei jika langkah-langkah, seperti menutup toko-toko dan perkantoran serta meminta khalayak tinggal di rumah, tidak dilakukan.
Baca Juga: WHO: Orang Tanpa Gejala Tidak Mendorong Naiknya Penyebaran Virus Corona
Pakai masker di tempat umum