Suara.com - Pemerintah Arab Saudi tengah mempertimbangkan tetap mengadakan ibadah haji namun dengan kuota yang sangat terbatas untuk setiap negara mengingat saat ini masih dalam pandemi Covid-19.
Menyadur Gulf News Selasa (9/6/2020), pemerintah Arab Saudi kemungkinan akan tetap mengadakan ibadah haji namun dengan membatasi kuota haji tahunan untuk mencegah penularan virus corona.
Menurut dua sumber yang mengetahui masalah tersebut, pihak berwenang sedang mempertimbangkan untuk mengizinkan "hanya angka simbolis" tahun ini. Termasuk pembatasan bagi jemaah yang sudah berusia lanjut dan pemeriksaan kesehatan tambahan.
Dengan prosedur ketat, pihak berwenang kemungkinan akan membatasi hanya 20 persen dari kuota jemaah reguler masing-masing negara yang boleh berangkat menunaikan ibadah haji.
Baca Juga: Poligami Banyak Terungkap saat Corona, Perceraian di Arab Saudi Meroket
Dari sumber lain mengatakan, sebagian pejabat di Arab Saudi masih mendesak untuk membatalkan ibadah haji tahun ini, yang diperkirakan akan dimulai bulan Juli.
Kantor media pemerintah dan juru bicara kementerian haji Arab Saudi belum mengeluarkan pernyataan atau tanggapan mengenai isu yang beredar tersebut.
Hingga kini Kerajaan Arab Saudi masih melarang penerbangan penumpang internasional pada bulan Maret 2020 dan terlebih Kota Jeddah kembali memberlakukan lockdown setelah adanya lonjakan kasus.
Pada Sabtu (6/6/2020), Kota Jeddah kembali memberlakukan aturan lockdown selama 15 hari, itu berarti jam malam juga akan berlaku kembali mulai pukul 15.00 hingga 06.00.
Pegawai kementerian, lembaga pemerintah, hingga karyawan swasta kembali tidak diperbolehkan untuk bekerja di kantor. Begitu juga dengan tempat makan dan hiburan kembali ditutup.
Baca Juga: Cegah Covid-19, Arab Saudi Larang Jemaah Shalat di Atap Masjid
Kementerian Saudi menyatakan total jumlah kasus positif Covid-19 mencapai 101.914 kasus. Adapun jumlah kasus kematian sejauh ini mencapai 712 kematian.