Sementera itu, Sekretariat Jenderal APO, AKP Mochtan menambahkan, prosedur pemanfaatan surplus tersebut, setiap negara anggota APO akan memperoleh bantuan yang sama dan akan didampingi dalam pelaksanaannya.
"Sebaiknya diajukan untuk dilaksanakan pada 2020, setelah mendapat persetujuan GBM. GBM ke-62 ini, semula akan dilaksanakan di Nadi, Fiji pada 21-23 April 2020, namun GBM akhirnya digelar secara teleconference karena masalah pandemi Covid-19, yang tidak memungkinkan rapat dilaksanakan secara langsung," kata Mochtan.
APO yang berdiri sejak 11 Mei 1961, merupakan organisasi di Asia yang memiliki tujuan untuk meningkatkan produktivitas negara-negara anggotanya.
Teleconfence diikuti perwakilan APO dari 20 negara. Ke-20 negara yang mengikuti zoom GBM selama 6 jam tersebut adalah Indonesia, Filipina, Vietnam (Chair), Srilangka, Singapura, Thailand, Kamboja, Mongolia, Bangladesh, Jepang, Turki, Malaysia, Fiji, India, China, Nepal, Korea, Pakistan, Lao dan Iran. (*)
Baca Juga: Kemnaker dan Diaspora Galang Dana untuk Pekerja Terdampak Covid-19