Suara.com - Polisi menyebut pria yang ditemukan tewas dengan leher tersangkut di dahan pohon sebagai pelaku bunuh diri. Warga sebelumnya dikagetkan dengan penemuan mayat berinisial HH di pohon kawasan kuburan cina (makam tionghoa) di Sei Pasir, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun, Jumat (29/5/2020) lalu.
Setelah melakukan penyelidikan lebih dari sepekan, Kasat Reskrim Polres Karimun, AKP Herie Pramono mengatakan jika pria tersebut murni bunuh diri. Hal ini dikarenakan pihak kepolisian tidak menemukan tanda kekerasan atau hal mencurigakan pada tubuhnya.
"Hasil pemeriksaan tidak ada tanda mencurigakan, dari hasil visum cuma ditemukan tanda di leher akibat tekanan kayu tempat lehernya tergantung," ujar Herie seperti diberitakan batamnews.co.id -jaringan Suara.com, Senin (8/6/2020).
Saat ditemukan, tidak ada indikasi pria itu sebagai korban tindak kekerasan.
Baca Juga: Tusuk Perut Sendiri hingga 5 Kali, Pemuda Ngawi Gagal Bunuh Diri
"Tangan mayat tampak terkepal. Kalau dianiaya atau mendapat kekerasan, tangan itu tidak akan terkepal. Ini saat ditemukan tangannya terkepal," ucap Herie.
Kemudian, dari keterangan yang didapat dari dua orang rekan HH, menyatakan jika pria itu mengalami perubahan prilaku sejak dua pekan sebelum ditemukan tewas.
"Rekan korban mengatakan kalau korban mengalami perubahan sikap setelah pulang dari melaut. Ada pesan-pesan yang ditinggalkan oleh korban, hanya tidak tahu pasti apa itu," ujar Herie.
Sebelumnya, seorang pria ditemukan tewas dengan kondisi leher tergantung di sebuah pohon benbentuk Y di kawasan pekuburan cina, Sei Pasir, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun.
HH (40 tahun) ditemukan tewas tergantung mengenakan kaos hitam dan celana pendek hitam. Dia merupakan warga gang Cahaya, Jalan A Yani, Meral.
Baca Juga: Linglung, Pemuda di Ngawi Sayat Tangan dan Tusuk Perut, Gagal Bunuh Diri
Masyarakat sekitar geger. Bahkan mereka mendatangi lokasi kejadian untuk melihat langsung.