Di Nigeria, Anak-anak 'Mute' Pesan WhatsApp dari Sang Ibunda

Senin, 08 Juni 2020 | 20:35 WIB
Di Nigeria, Anak-anak 'Mute' Pesan WhatsApp dari Sang Ibunda
Ilustrasi aplikasi WhatsApp. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anak-anak di Nigeria 'mute' atau mendiamkan pesan melalui aplikasi WhatsApp sang ibu karena dianggap terlalu berlebihan dalam membagikan pesan.

Menyadur BBC News, Senin (8/6/2020), para ibu di Nigeria kini 'kecanduan' aplikasi WhatsApp dan sering membagian pesan yang belum diketahui kebenarannya kepada anak-anaknya.

Keluhan umum yang datang dari kalangan anak muda Nigeria adalah jumlah dan sifat pesan WhatsApp yang mereka terima dari ibu mereka.

"Anda baru bangun di pagi hari dan Anda melihat 10 video dari ibu Anda," ujar Ihuoma, 41 tahun, yang tinggal di ibukota Nigeria, Abuja dikutip dari BBC News.

Baca Juga: Saat Desainer Nigeria Sulap Masker Jadi Bagian dari Mode

"Dan masing-masing pesan dimulai dengan: 'Kamu harus menonton ini! ini akan membantumu" Itu selalu menjadi kalimat pembuka." tambahnya.

Sang ibu yang bernama Patty, beralasan bahwa pesan yang dikirimkan kepada anak-anaknya adalah bentuk pendidikan dan semua pesan yang diteruskannya "relevan".

"Mengapa saya mengirim pesan-pesan itu kepada anak-anak saya, itu adalah bentuk pendidikan, membuka wawasan, berbagi pengetahuan dan pengalaman. Saya menganggapnya semacam persekutuan, berbagi dengan anak-anak saya." ujar

Ihuoma sejak saat itu membisukan akun WhatsApp ibunya dan jarang membuka pesan yang dikirimkan oleh sang ibunda.

Bagi banyak ibu di Nigeria menganggap bahwa jika mereka membagikan pesan khusus melalui WhatsApp seperti memiliki kekuatan super.

Baca Juga: Imbas Corona, Presiden Nigeria Sebut Tak Punya Uang untuk Impor Makanan

"Dalam grup keluarga kami, ibu saya selalu meneruskan saran kesehatan yang berbeda kepada saya dan saudara-saudara saya, ramuan untuk dicampur dan diminum," ujar Udo, seorang yang tinggal di Lagos, Nigeria.

"Ketika saya menunjukkan kepadanya bahwa beberapa dari kebenaran pesan tersebut dipertanyakan, dia menjawab: 'Kamu tidak pernah tahu, coba saja dan lihat.'" tambahnya.

Ibunya juga meneruskan video berdarah tentang korban penculikan dan tempat-tempat kejahatan, ia beranggapan bahwa anak-anaknya perlu melihat ini agar sadar dan waspada.

"Saat itulah saya meninggalkan kelompok keluarga dan merasa saya tidak bisa melakukan ini lagi," kata Udo.

Anak-anak muda di Nigeria juga mengatakan bahwa mereka ingin memblokir akun WhatsApp ibu mereka.

"Beberapa orang berpendapat bahwa mereka ingin memblokir ibu mereka tetapi tidak bisa melakukannya kepada seseorang yang telah membawa mereka di dalam rahim selama sembilan bulan." kata Ihuoma.

Mereka bosan dengan nasihat dan peringatan yang dikirimkan oleh ibu mereka karena bertentangan dengan gaya hidup.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI