Suara.com - Jenazah George Floyd telah dimakamkan di North Carolina, Amerika Serikat pada Sabtu (6/8/2020). Pihak yang hadir berharap kematian pria 46 tahun itu tidak menjadi sia-sia.
Kematian George Floyd diketahui telah membangkitkan seruan anti rasial. Demonstrasi besar-besaran bertajuk "Black Lives Matter" di Amerika Serikat dan negara-negara lain menjadi buktinya.
Beberapa pejabat publik dan anggota keluarga yang menghadiri pemakaman George Floyd berkesempatan untuk memberikan penghormatan terakhir untuknya.
Hoke County Sheriff Hubert Peterkin, yang turut menghadiri pemakaman, menyebut pihak berwenang harus mengakui kesalahannya. Kematian George Floyd disebutnya tak boleh sia-sia.
Baca Juga: Kabar Gembira, Vaksin Virus Corona Berbentuk Inhaler Akan Siap Agustus
"Kita terus saja berbicara (soal tindak rasial) sampai itu akhirnya terjadi lagi. Sekarang cukup soal berbicara. Jangan biarkan kehidupan George Floyd menjadi sia-sia," kata Hubert Peterkin dikutip dari NBC News, Senin (8/6/2020).
Senada dengan Peterkin, juru bicara Gubernur North Carolina Jeremy Collins turut menegaskan bahwa kematian George Floyd harus menjadi titik awal penghapusan rasisme di Amerika Serikat.
"Terkadang kematian bukan soal kematian itu sendiri. Sebagian kematian adalah tentang membangunkan (kesadaran, Red) kita semua. Kematian George Floyd membangunkan kita semua," kata Jeremy Collins.
Floyd, pria kulit hitam harus meregang nyawa setelah dicekik menggunakan dengkul oleh anggota polisi Minneapolis, Derek Chauvin.
Dalam sebuah video yang beredar, Floyd tercekik hampir sembilan menit lamanya. Dia sempat memohon kepada Chauvin untuk melepaskan cekikan, sebelum akhirnya meninggal pada 25 Mei lalu.
Baca Juga: Banyak Pasien Tak Jujur, 52 Tenaga Medis di Papua Terpapar Virus Corona
"Tolong, tolong, tolong. Saya tidak bisa bernapas," teriak Floyd dalam rekaman video.