Perabotan dan Motor Terendam Banjir Rob di Pluit, Riswanto: Saya Bingung

Senin, 08 Juni 2020 | 15:26 WIB
Perabotan dan Motor Terendam Banjir Rob di Pluit, Riswanto: Saya Bingung
Warga Pluit mengungsi akibat banjir rob. (Suara.com/Yosea Arga Pramuditha)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Riswanto (35), perantau asal Makasar, Sulawesi Selatan, yang tinggal di RT. 01 RW 21, Kelurahan Pluit, Jakarta Utara, mengungsi di Masjid At-Taufiqul Mubarok. Sejak Jumat (5/6/2020), Riswanto mengungsi bersama keluarganya akibat banjir rob yang menerjang kawasan tersebut.

Di tempat pengungsian, Riswanto turut memboyong istrinya yang bernama Sherly Afriani (34) serta dua anaknya. Kekinian, Riswanto dan keluarga bingung untuk beraktivitas karena perabotan rumahnya sudah rusak terendam air.

"Saya bersama istri sama anak dua. Aktivitas ya gini, sudah enggak bisa ngapa-ngapain. TV rusak, kasur basah semua. Di pengungsian dari Jumat malam," ujar dia saat dijumpai di lokasi, Senin (8/6/2020) siang.

Rupanya ada hal yang lebih membikin kepala Riswanto lebih pusing. Sepeda motor miliknya kekinian sudah tidak bisa menyala akibat mesinnya terendam air.

Baca Juga: Banjir Rob di Pluit, Warga Masih Mengungusi

Akibatnya, Riswanto tidak bisa berangkat ke tempat kerjanya. Diketahui, bekerja di sebuah proyek di kawasan Jakarta Utara.

Dua anak bermain air saat banjir rob menggengangi Kompleks Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta, Minggu (7/6). [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A]
Dua anak bermain air saat banjir rob menggengangi Kompleks Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta, Minggu (7/6). [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A]

"Motor saya saja mati, mesinnya terendam air. Makanya saya bingung mau berangkat kerja naik apa," ujarnya.

Pria yang tinggal di kawasan ini sejak tahun 2007 ini mengungkapkan, banjir rob kali ini merupakan yang paling parah. Pada tahun-tahun sebelumnya, ketika banjir, Riswanto masih bisa bertahan di rumah kontrakan dan tidak mengungsi.

"Saya sudah tinggal di sini dari 2007, banjir rob biasa terjadi tahun baru, tapi yang paling parah ini ketinggiannya," kata dia.

Merujuk pada data milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) DKI Jakarta, sebanyak 30 Kepala Keluarga yang terdiri dari 120 jiwa masih mengungsi. Total ada dua tempat pengungsian, yakni Masjid At-Taufiqul Mubarok dan Rumah Panti.

Baca Juga: Kompleks Mutiara Pluit Banjir Rob, Wartawan Dilarang Meliput

"Update info banjir 8 Juni 2020 pukul 09.00 WIB, pengungsi ada 30 KK yang terdiri dari 120 jiwa," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) M Insyaf dalam keterangan tertulisnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI