Tiga Agama Beda Pandangan soal Pembukaan Tempat Ibadah di Inggris

Senin, 08 Juni 2020 | 13:29 WIB
Tiga Agama Beda Pandangan soal Pembukaan Tempat Ibadah di Inggris
Ilustrasi agama. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Masjid hanya terbuka untuk umum ketika sudah aman dan secara hukum diizinkan untuk menggelar shalat berjamaah," kata Qasim.

Sementara Rabi senior Yudaisme Reform, Laura Janner-Klausner, mengatakan sebagian besar sinagog tidak akan dibuka kembali untuk doa pribadi pada 15 Juni.

“Orang Yahudi mengutamakan doa bersama daripada doa individu, dan kami mengutamakan kesucian hidup. Doa individu tidak memiliki status teologis yang sama," kata Janner-Klausner.

“Kebijakan pemerintah terutama terkait dengan gereja dan bukan dengan sinagog, gurdawas, kuil, dan masjid. Yang penting bagi kami adalah bersama, dan sampai kami bisa melakukannya dengan aman, sinagog kami akan tetap tutup," tandasnya.

Baca Juga: Kondisi Terminal Kampung Melayu Masih Sepi Saat PSBB Transisi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI