Suara.com - Kompleks Pantai Mutiara di Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara pada Senin (8/6/2020) masih digenangi air di beberapa wilayah kompleks. Terpantau ketinggian air setinggi mata kaki, selain itu sisa tanah basah masih terlihat di sejumlah ruas jalan kompleks tersebut.
Diketahui, kompleks Pantai Mutiara terendam air karena banjir rob yang terjadi pada Jumat (5/6/2020) lalu. Banjir rob ini disebutnya terjadi karena tanggul jebol dan air laut pasang.
Pantauan Suara.com, sejumlah petugas dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI masih berada lokasi dan tengah membereskan sisa-sisa banjir. Kekinian, tanggul yang jebol sudah dipasang tumpukan karung serta batu yang disusun berjejer.
"Iya kami pasang tumpukan karung dan batu di tanggul yang jebol," kata salah satu petugas SDA yang berada di lokasi.
Baca Juga: Banjir Rob Terjang Pemukiman Warga di Meulaboh
Meski masih ada genangan air, warga Kompleks Pantai Mutiara masih bisa melalui jalan-jalan menggunakan sepeda motor hingga mobil. Tampak juga penghuni sejumlah rumah masih membereskan sisa-sisa banjir.
Alat berat seperti traktor serta truk milik Dinas Sumber Daya Air (SDA) juga masih berada di lokasi kejadian.
Sebelumnya, Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) M Insyaf mengatakan sampai pukul 18.00 WIB, sudah ada 120 orang dari 30 Kepala Keluarga (KK) yang diungsikan. Mereka diinapkan di dua lokasi, yakni rumah panti dan Masjid At-Taufiqul Mubarok.
"Jumlah pengungsi 30 KK, 120 jiwa," ujar Insyaf saat dikonfirmasi, Minggu (7/6/2020).
Insyaf mengatakan saat ini banjir rob itu merendam 4, RW di Kelurahan Pluit. Ketinggiannya juga beragam, yakni 20 sampai 120 sentimeter.
Baca Juga: Banjir Rob Landa Pluit, Anak Ahok Malah Asyik Mancing
"Banjir di 3 RW dengan ketinggian 20 sampai 120 sentimeter," jelas Insyaf.