"Asal kita jaga jarak saja, pakai masker dan sarung tangan, juga hand sanitizer, physical distancing," ujarnya.
Akan tetapi, niat Johanan berwisata harus diurungkan karena tempat wisata tujuannya tutup.
Nasib Johanan dialami sejumlah wisatawan lainnya yang datang berkunjung ke Cikole Jayagiri, Floating Market, Grafika Cikole, Farm House, dan Green Grass.
Para wisatawan yang umumnya datang bersama keluarga, akhirnya hanya duduk-duduk di warung yang berada di sekitar lokasi wisata. Ada pula yang tetap piknik dengan menggelar tikar di lapangan rumput yang lowong.
Baca Juga: Best 5 Oto: Ussy dan Truk Kontainer, Anang Coba Tesla, Pemotor PCX Menampar
Belum seramai seperti sebelum pandemi
Kawasan Lembang, berdasarkan pemantauan wartawan Yuli Saputra, belum seramai seperti sebelum pandemi corona.
Arus lalu lintas menuju kawasan ini, yang terpantau pada Sabtu (6/6), dalam kondisi lancar dengan durasi perjalanan dari wilayah Kota Bandung ke Lembang hanya 1,5 jam. Padahal sebelum pandemi berlangsung, perjalanan, terutama di akhir pekan, bisa memakan waktu hingga enam jam akibat kemacetan yang terjadi.
Kendati demikian, banyak pesepeda, baik perorangan maupun rombongan, yang melintasi Jalan Setiabudi—jalur utama menuju kawasan wisata Lembang.
Salah satu pesepeda, Ifran mengaku tertarik berolahraga sepeda justru saat pandemi corona, ketika olahraga lain tidak bisa dilakukan. Selain itu, jalanan yang kosong menjadi momen yang tepat bagi para pesepeda untuk berolahraga.
Baca Juga: Status Normal Baru Disebut Jadi Peluang Industri Otomotif
"Malah mulai bersepedanya dari pandemik karena jalannya kosong. Jalan-jalan di mana-mana jadi tempat main sepeda. Gara-gara pandemi banyak yang main sepeda," ujar Ifran.