Warga Tolak Rapid Test, Jalanan Diblokade hingga Tenaga Medis Diteriaki

Minggu, 07 Juni 2020 | 16:53 WIB
Warga Tolak Rapid Test, Jalanan Diblokade hingga Tenaga Medis Diteriaki
Warga Makassar tolak rapid test dan soraki tenaga medis (Instagram/makassar_iinfo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Media sosial dihebohkan dengan beredarnya video aksi warga Tinumbu, Makassar, Sulawesi Selatan yang melakukan blokade jalan saat rombongan tenaga medis tiba. Warga menolak rapid test hingga mengusir para tenaga medis yang datang.

Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @makassar_iinfo. Dalam video itu, tampak mobil ambulans tak bisa melintas karena jalanan diblokade menggunakan kursi dan kayu.

"Warga menutup jalan ketika tenaga medis datang untuk melakukan rapid test di Tinumbu 148 siang tdi (6/6), warga menolak dilakukan rapid test massal di wilayah mereka," tulis akun itu seperti dikutip Suara.com, Minggu (7/6/2020).

Salah seorang tenaga medis dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap tampak keluar dari rombongan mendekati warga. Namun, warga sekitar justru meneriaki si tenaga medis.

Baca Juga: Dikira Tidur, Adi Kaget Lihat Mayat Telanjang di Gubuk Tengah Sawah

Warga Makassar tolak rapid test dan soraki tenaga medis (Instagram/makassar_iinfo)
Warga Makassar tolak rapid test dan soraki tenaga medis (Instagram/makassar_iinfo)

Warga tampak berkumpul di pinggir jalan dan terus menerus menyoraki tenaga medis yang datang ke wilayah mereka.

"Tolak rapid test, kami bukan kaleng-kaleng," kata si perekam video.

Video tersebut mendadak viral di media sosial. Banyak warganet yang geram dengan aksi yang dilakukan oleh warga.

"Kalau kalian kena, berobat sendiri ya jangan dicari-cari para tenaga medis," ujar @sarasvati.pujiana.

"Virus corona hilang harga dirinya di Indonesia. Wajar kalau masyarakat begitu banyak kabar yang ambigu soalnya kan," ungkap @anwawn.

Baca Juga: Longgarkan Lockdown, Kasus Corona di India Meningkat 10 Ribu dalam 24 Jam

"Miris ya, dari segitu banyak orang nggak ada satupun yang berpikir positif tentang tes ini. Semoga para medis juga menolak menangani ketika ada yang positif," tutur @azhe_rachman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI