Soal New Normal, Sudjiwo Tedjo Usul Orang Kaya Patungan Biayai Fakir Miskin

Minggu, 07 Juni 2020 | 15:10 WIB
Soal New Normal, Sudjiwo Tedjo Usul Orang Kaya Patungan Biayai Fakir Miskin
Sujiwo Tejo - (Instagram/@president_jancukers)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Budayawan Sudjiwo Tedjo meminta agar pemerintah meninjau kembali penerapan skenario new normal atau tananan hidup baru i tengah pandemi virus corona baru atau Covid-19.

Bukan tanpa sebab, Sudjiwo Tedjo menilai bahwa hingga kini skenario tersebut belum bisa diberlakukan lantaran kasus Covid-19 di Indonesia masih cukup tinggi. Ia mengacu pada data yang ditampilkan dalam sebuah pemberitaan media massa.

Pendapat itu disampaikan Sudjiwo Tedjo melalui utas yang dibagikan di akun Twitter pribadinya, @sudjiwotedjo, Minggu (7/6/2020).

"Penambahan kasus positif Covid 19 mencapai rekor tertinggi saat PSBB baru saja dalam transisi pelonggaran. Jika mengacu pada curva Prof Hermanto itu, maka berita Kompas kemarin membuktikan bahwa suka/tidak, keadaan belum bisa dipaksakan menjadi New Normal," tulisnya seperti dikutip Suara.com.

Baca Juga: Longgarkan Lockdown, Kasus Corona di India Meningkat 10 Ribu dalam 24 Jam

Pria yang karib disapa Presiden Jancukers itu mengungkapkan bahwa new normal merupakan suatu keadaan di mana tidak ada lagi pengangguran dan kasus Covid-19.

Untuk menghadapi skenario tersebut, ia mengusulkan agar kalangan berpunya di Indonesia bantingan atau patungan membiayai kehidupan pengangguran dan fakir miskin. Sebab, ia menilai kalangan kelas atas mampu menyokong mereka yang kekurangan.

"Usul, bagaimana kalau keadaan New Normal (tidak ada pengganguran dan penambahakan positif Covdi-19) itu kita tunggu. Selama menunggu, seluruh kehiduoan pengangguran di Indonesia dan fakir miskis ditanggung bersama dengan bantingan oleh kaum berpunya," imbuhnya.

Soroti New Normal, Sudjiwpo Tedjo usul orang kaya patungan biayai fakir miskin. (Twitter/@sudjiwotedjo)
Soroti New Normal, Sudjiwpo Tedjo usul orang kaya patungan biayai fakir miskin. (Twitter/@sudjiwotedjo)

Adapun mekanisme patungan itu, kata Sudjiwo Tedjo, diatur seperti ketika negara menghadapi perang. Ia menyebutkan, dalam keadaan perang biasanya mobil-mobil pribadi diminta negara untuk kepentingan perang.

Begitu juga dengan harta-harta pribadi kalangan kelas atas akan disalurkan. Dengan begitu, cara patungan ini, dikatakannya, mencerminkan nilai gotong royong yang disebutkan dalam Pancasila.

Baca Juga: Suapi Istri Makanan usai Bersepeda, Romantisnya Ganjar Pranowo Bikin Baper

"Secara gob***an aku mikir jutaan pengangguran & fakir miskin di Indonesia tuh bisa ditanggung hidupnya via bantingan duit kaum berpunya. Wong duit orang2 berpunya itu kalau dikumpulin dari seribu perak sampai yang triliyunan, mungkin Indonesia bisa bikin Pilpres berkali-kali dalam setahun," cuit Sudjiwo Tedjo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI