Ngaku Mahasiswa Konpers Tangkap Veronica Koman, Spanduknya Malah Kena Bully

Minggu, 07 Juni 2020 | 13:03 WIB
Ngaku Mahasiswa Konpers Tangkap Veronica Koman, Spanduknya Malah Kena Bully
Backdrop jumpa pers tangkap Veronica Koman malah jadi bahan ejekan (Twitter/veronicakoman)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekelompok orang yang mengaku-aku sebagai Aliansi Mahasiswa Pro-Pancasila (AMP-P) menggelar jumpa pers menyerukan agar aktivis HAM Veronica Koman segera ditangkap.

Namun, warganet justru salah fokus terhadap backdrop yang dipasang di acara tersebut.

Jumpa pers tersebut diketahui digelar di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/6/2020). Mereka meminta pemerintah menangkap Veronica Koman yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Tak hanya itu, sekelompok orang juga menyoroti diskusi publik yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Terbuka (BEM UI) bertajuk 'Papua Live Matter: Rasisme Hukum di Indonesia'.

Baca Juga: Goyang Sobat Ambyar di RS Covid-19 Bantul, BPBD: Gak Pake Cendol Dawet

Diskusi yang menyoal pelanggaran HAM di Papua tersebut, turut menghadirkan Veronica sebagai pembicara.

Veronica Koman membagikan foto acara jumpa pers yang digelar oleh AMP-P melalui akun Twitter miliknya @veronicakoman. Foto tersebut langsung dibanjiri komentar warganet.

"Mereka saja bisa loh ga manels (all male panels)," kata Veronica Koman seperti dikutip Suara.com, Minggu (7/6/2020).

Backdrop jumpa pers tangkap Veronica Koman malah jadi bahan ejekan (Twitter/veronicakoman)
Backdrop jumpa pers tangkap Veronica Koman malah jadi bahan ejekan (Twitter/veronicakoman)

Dalam foto tersebut, tampak empat orang berada di balik meja untuk menyampaikan materi jumpa pers.

Di belakang keempat orang itu ada backdrop berwarna putih yang ditulis secara manual menggunakan cat semprot berwarna merah.

Baca Juga: Gaji PNS dan Pekerja Swasta akan Dipotong Buat Tapera, Ini Penjelasannya

"Jumpa Pers Seruan Tangkap DPO Veronika Koman dan Penyelenggara Acara Diskusi Publik Papuan Lives Matter," demikian tulisan dalam backdrop tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI