Suara.com - Masyarakat kembali mengeluh karena tagihan pemakaian listrik naik. Berbagai protes pun dilayangkan di sejumlah akun sosial media dengan harapan mendapat kejelasan.
Tak sedikit dari masyarakat yang terkejut ketika membaca tagihan listrik yang naik tanpa pemberitahuan kenaikan tarif listrik. Tagihan yang membengkak itu untuk pemakaian listrik bulan Mei di pembayaran bulan Juni.
Seorang warganet yang protes lewat akun sosial media milik PLN mengeluh bahwa dirinya harus mengalami pembengkakan tagihan listrik serta kesulitan mengajukan komplain.
"Hi @pln_123, selama ini tagihan listrik saya baik-baik saja sekitar Rp 250.000/bulan dengan 2200 VA, sejak C-19 tepatnya April di pembayaran Mei tagihan saya melambung ke angka Rp 900.000an dengan pemakaian listrik yg sama di bulan-bulan sebelumnya. Pemakaian Bulan Mei untuk pembayaran di Juni saya sangat terkejut karena tagihan saya mencapai Rp 2.050.214 dengan pemakaian listrik yang sama juga. Tolong dong masa tagihan naik hampir 10x lipat dari bulan-bulan sebelumnya dengan pemakaian yang sama...apa masuk akal?" komplain seorang warga di Twitter yang dikutip Suara.com, Minggu (6/6/2020).
Baca Juga: Seorang Warga Gondomanan Dibacok Pria Misterius Hingga Tewas
"Biasa bayar listrik 400rb.. bulan ini 1.400.000.. paraahh.. Ini ada apaa? Telpon Call Center katanya mau ditelpon balik sama PLN, enggak ditelpon-telpon sampai sekarang.. Ke kantor PLN langsung, pegawainya masih pada WFH,hadeuh," tulis seorang warga.
Sementara itu, ada pula warganet yang mengeluhkan kenaikan tagihan listrik padahal rumahnya tak ada yang menempati.
"Wah.. Gila nih PLN tagihan saya naik 100%.. Rumah kosong enggak ada penghuni.. Tagihan 300.000 wahhh... Dikomplain malah disuruh catat pemakaian sendiri.. Terus guna petugas lapangan itu apa..?? Makan tidur..?? Ya Allah jahat banget.. Semoga saingannya cepat ketemu.." protes warganet di Instagram.
Sebelumnya pada awal bulan Mei lalu, kejadian pembengkakan tagihan listrik juga sempat membuat warganet menyerbu sejumlah akun sosial media PLN.
Kala itu, PT PLN (Persero) mengatakan adanya peningkatan tagihan rekening listrik Bulan April disebabkan karena adanya selisih tagihan rekening di bulan sebelumnya.
Baca Juga: Menperin Minta Pengusaha Wanita Nasional Ikut Pulihkan Ekonomi
Hal ini disebabkan karena PLN tertib melakukan kebijakan protokol physical distancing, yang menyebabkan petugas catat meter tidak bisa mengunjungi pelanggan untuk melakukan pencatatan meter secara langsung. Untuk itu, tagihan didasarkan pada perhitungan rata-rata penggunaan listrik 3 bulan terakhir (Desember, Januari, Februari).