Pengakuan Mengejutkan Ibu Pelaku Penyerangan Mapolsek Daha Selatan

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 07 Juni 2020 | 06:39 WIB
Pengakuan Mengejutkan Ibu Pelaku Penyerangan Mapolsek Daha Selatan
Sebuah mobil patroli polisi hangus terbakar pascapenyerangan di Polsek Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, Selasa (2/6/2020). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/hp. (ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S) Kandangan (ANTARA)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Desa Baruh Jaya, Kecamatan Daha Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, Maslan mengatakan, jenazah pelaku penyerangan Polsek Daha Selatan, Abdurrahman (20), warga Desa Baruh Jaya, telah dimakamkan pada Jumat (5/6) siang.

Pemakaman dilakukan di Kuburan Muslimin Dukuh, Desa Panggandingan, Kecamatan Daha Utara, dengan pengamanan ketat pihak Polres setempat melibatkan sekitar 15 orang personel.

"Pemakaman berlangsung seperti biasa, yang berbeda hanya dari segi pengamanan, dihadiri pihak keluarga yakni Ibu dan kakak dari Abdurrahman," katanya seperti dilansir Antara, Sabtu (6/6/2020).

Ibu kandung almarhum, Asniah mengatakan, Abdurrahman merupakan anak laki-laki satu-satunya dari empat bersaudara, selama ini tidak pernah menunjukkan perilaku aneh dan pihak keluarga tidak mengetahui mengapa sampai melakukan penyerangan tersebut.

Baca Juga: Densus 88 Polri Selidiki Motif Pelaku Penyerangan Polsek Daha Selatan

Menurut dia, pada Minggu(31/5), dirinya mengetahui Abdurrahman berencana mau membawa masuk sepeda motor, tidak begitu lama Abdurrahman malah menghilang, ketika dirinya bangun subuh sekitar pukul 04.00 WITA tidak menemukan anaknya.

Keluarga baru mengetahui Abdurrahman menyerang markas Kepolisian Sektor Daha Selatan yang juga mengakibatkan meninggalnya Brigadir Leo Nardo Latupapua pada Senin (1/6) pagi sekitar pukul 09.00 WITA dan informasi itupun diketahui dari media sosial yang beredar.

"Semua barang bukti yang tertinggal dari penyerangan juga tidak pernah kami lihat, dan kami tidak tahu menahu semua barang yang ditemukan polisi, termasuk berbagai atribut diduga ISIS dan senjata tajam (Sajam) tidak dibawa dari rumah saat Abdurrahman pergi," katanya.

Dalam kesehariannya, Abdurrahman jarang keluar rumah kalau tidak ada keperluan dan saat di rumah anaknya itu banyak menghabiskan waktu bersama keluarga, dan kalaupun keluar paling ke musala atau bekerja.

Abdurrahman pernah belajar di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) di Kota Banjarbaru, masuk 2017 dan keluar 2019, dan setelah keluar dari pesantren juga pernah bekerja tidak lama di Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu.

Baca Juga: Kondisi Polsek Daha Selatan Pasca Penyerangan

REKOMENDASI

TERKINI