Suara.com - Polri memastikan Bagus Kurniawan (26), terduga teroris yang ditahan di Rutan Mako Brimob, Cikeas, Jawa Barat, meninggal dunia karena sakit yang dideritanya.
"Pasien meninggal dengan diagnosa pihak rumah sakit yaitu prolong fever+sepsis susp, meningitis+efusi pleura. Penyebab kematian pasti disarankan untuk pemeriksaan dalam atau otopsi," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Awi Setiyono dalam keterangannya di Jakarta, sebagaimana dilansir Antara, Sabtu (6/6) malam.
Bagus menghembuskan nafas terakhirnya pada Selasa (2/6) di Rumah Sakit Polri TK I R Said Sukanto Jakarta Timur.
Brigjen Awi menceritakan sebelum meninggal, Bagus mengeluh demam, mual dan muntah pada Senin (1/6) sekitar pukul 10.21 WIB. Tak lama kemudian, Bagus langsung diberikan pertolongan pertama oleh tim medis yang berada di tahanan.
Baca Juga: Tahanan Teroris Probolinggo Meninggal, Begini Kata Polisi
Lalu pada pukul 10.31 WIB tahanan dibawa ke ruang medis Blok A dengan didampingi langsung oleh salah satu petugas kepolisian untuk diperiksa oleh tim medis.
Hasil pemeriksaan kesehatan terhadap Bagus didapatkan tekanan darah 110/70, suhu badan 36 derajat Celcius, nadi 120 kali per menit dan diberikan obat sesuai dengan yang dibutuhkan oleh korban.
"Pada pukul 10.45 WIB dari hasil pemeriksaan tim medis berkonsultasi dengan dokter untuk tahanan Bagus agar dirujuk ke RS Polri. Kemudian pada pukul 11.20 WIB, Bagus dibawa ke RS Polri Kramat Jati dengan dikawal oleh tim medis anggota Brimob dan tim piket," ujar Awi.
Saat tiba di rumah sakit sekitar pukul 12.12 WIB, Bagus langsung dibawa ke Ruang IGD untuk segera diberikan tindakan medis. Tak lama kemudian, Bagus pun langsung ditempatkan di ruang perawatan.
Namun, pada Selasa (2/6) sekitar pukul 12.33 WIB, Bagus menghembuskan nafas terakhirnya.
Baca Juga: Polri Siapkan Sel Khusus Tahanan Teroris di Polda hingga Polsek
Sementara berdasarkan hasil pemeriksaan dokter pada saat masuk ke rumah sakit, Bagus memiliki tekanan darah 120/70, nadi 103, RR 20, suhu 38,3. Dari hasil rontgen dada, terlihat adanya cairan di pleura kanan dan langsung mendapat terapi sesuai kondisi klinisnya.