Guru dan Murid Tak Punya Smartphone, Belajar Daring Terkendala di Siberut

Chandra Iswinarno Suara.Com
Jum'at, 05 Juni 2020 | 23:05 WIB
Guru dan Murid Tak Punya Smartphone, Belajar Daring Terkendala di Siberut
Wagub Sumbar Nasrul Abit saat mengunjungi beberapa sekolah di Siberut. [Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Imbauan pemerintah untuk tetap di rumah selama masa Pandemi Corona ternyata tak membuat siswa bisa belajar dari rumah. Kendala tersebut dialami pelajar dan guru yang berada di Siberut Selatan, Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Di wilayah tersebut masih banyak guru yang belum punya smartphone alias telepon pintar. Kondisi tersebut menyebabkan proses belajar mengajar pada jenjang pendidikan SMA dan SMK tidak efisien selama Pandemi Corona.

Saat mengunjungi wilayah tersebut, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengakui tidak semua guru dan siswa memiliki ponsel pintar. Bahkan, tidak semua wilayah terjangkau jaringan internet, khususnya yang berada di desa terpencil kepulauan.

"Waktu kunjungan kami, tepatnya Selasa (2/6), kita sudah rapat dengan para guru dan kepala sekolah di Siberut, kendalanya memang daerah sini tidak memiliki jaringan internet. Kita harus carikan solusinya segera," kata Nasrul Abit pada Jumat (5/6/2020).

Baca Juga: Susah Sinyal, Guru Bergaji Rp150 Ribu Naik Turun Bukit Bantu Siswa Belajar

Bahkan Nasrul mengemukakan, pendidikan di Siberut Selatan masih sangat jauh dari harapan Pemprov Sumbar. Apalagi diperparah dengan kenyataaan tersebut.

"Setelah dilakukan evaluasi metode pembelajaran daring di Siberut hanya ada 10 persen, berarti ini belum optimal dan tidak efesien," ucapnya.

Keterbatasan teknologi dan akses internet menjadi masalah utama di Siberut, sehingga siswa tidak mengetahui tugas yang diberikan para guru. Terkait persoalan tersebut, Kepala SMAN 1 Siberut Selatan Kristin Filiana Br. Maringga mengungkapkan sejak wabah Corona melanda, Pemkab Mentawai meliburkan semua siswa.

"Kami sangat khawatir, kalau terlalu lama libur bisa-bisa anak-anak didik kita akan bodoh, ditambah kendalanya siswa di sini tidak bisa melakukan pendidikan melalui daring karena daerah sini tidak mencukupi jaringan internet. Tidak semua murid memiliki HP," jelas Kristin.

Sementara untuk aset komputer di SMAN 1 Siberut termasuk cukup, hanya tidak dilengkapi jaringan Wifi. Ia juga berharap Pemprov Sumbar bisa memfasilitas hal tersebut untuk kemajuan pendidikan di Mentawai .

Baca Juga: Belajar di Rumah Bikin Siswa 'Tertinggal', Orang Tua: Yang Penting Selamat

"Kami memohon Pemprov Sumbar bisa memperhatikan kebutuhan pendidikan disini termasuk bantuan dana transportasi bagi guru yang tergolong mahal," ungkapnya.

Sementara itu saat Wagub Sumbar mengunjungi SMKN 2 Siberut Selatan kepala sekolah Amati Telaumbanua juga meminta Pemprov Sumbar kelengkapan sarana dan prasarana, termasuk akses jalan menuju ke sekolah yang hanya bisa dilalui kendaraan roda dua yang memiliki tanjakan yang tinggi

"Jalannya kecil pak Wagub, hanya bisa kendaraan roda dua lewat sini. Kalau bisa jalan ini diperlebar dan bisa dilalui oleh kendaraan roda empat," sebut Amati.

Keterbatasan fasilitas internet juga dirasakan belasan siswa di SMKN 2 Siberut Selatan. Sulitnya mengakses internet, membuat mereka berbondong-bondong untuk pulang kampung. Karena pada umumnya di daerah Siberut SMA dan SMK adalah pelajar yang datang dari pulau-pulau kecil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI