Suara.com - Juru bicara Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman tak lagi menjabat sebagai komisaris di perusahaan BUMN Adhi Karya, karena kini ia dipercaya memegang jabatan serupa di BUMN lain, Waskita Karya.
Menteri BUMN Erick Thohir diketahui baru saja merombak jajaran komisaris dan direksi dua BUMN yakni PT Pembangunan Perumahan (Persero) dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Posisi Fadjroel di Adhi Karya kini diisi oleh Dodi Usoho Hargo, seorang jenderal purnawirawan TNI Angkatan Darat.
Fadjroel sendiri, saat dikonfirmasi wartawan, mengatakan bahwa ia hanya dipindahtugaskan ke Waskita.
"Tour of duty saja ke Waskita," ujar Fadjroel, Jumat (5/6/2020).
Baca Juga: Dicopot dari Kursi Komut Adhi Karya, Ini Koleksi Kendaraan Fadjroel Rachman
Meski dipindahkan ke Waskita, Fadjroel juga mendapat jabatan sebagai komisaris. Jabatan tersebut kata Fadjroel sudah diputuskan saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sore tadi.
"(Di Waskita) Komisaris biasa. (Keputusannya) tadi sore RUPS," katanya
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kembali merombak jajaran komisaris dan direksi dua BUMN Karya. Kali ini PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI).
Perombakan jajaran komisaris dan direksi itu sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) kedua perseroan.
Dalam hasil RUPST itu, Erick menggeser Lukman Hidayat dari kursi Direktur Utama yang digantikan oleh Novel Arsjad Novel sebelumnya menjabat Direktur Human Capital dan Pengembangan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Baca Juga: Kritik Fadjroel, Hinca Panjaitan: Ternyata Ada Juru yang Membuat Keliru
RUPST juga memutuskan, Andi Gani Nena Wea terpilih kembali sebagai presiden komisaris. Ini merupakan periode kedua Andi, yang merupakan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) dan putera politikus PDIP Jacob Nuwa Wea, menempati posisi tersebut.