AS Tunjukkan Kebobrokan Demokrasi, PBNU: Indonesia Tidak Perlu Membebek

Jum'at, 05 Juni 2020 | 19:17 WIB
AS Tunjukkan Kebobrokan Demokrasi, PBNU: Indonesia Tidak Perlu Membebek
Presiden AS, Donald Trump, dalam sebuah konferensi pers harian soal Covid-19 di Gedung Putih, Kamis (23/4/2020) ia mengemukakan agar disinfektan disuntikan ke tubuh manusia untuk mengobati Covid-19 [AFP/Mendel Ngan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengurus Besar Nadlatul Ulama (PBNU) ikut berkomentar soal masalah rasis yang terjadi di Amerika Serikat saat ini. PBNU menganggap Amerika telah menunjukkan kebobrokan dalam sistem demokrasi di bawah pimpinan Presiden Donald Trump.

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj mengatakan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden ke 45 Amerika sudah memperlihatkan bobroknya demokrasi yang dijalaninya. Kampanye hitam yang dilakukan saat masih menjadi kandidat calon presiden pun kerap melontarkan kata-kata rasis.

"Itu telah menabung bara api yang meledak dalam kerusuhan rasial sekarang," kata Said Aqil dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/6/2020).

Dalam arti lain, demokrasi yang dijalankan Amerika justru dinilai gagal karena negara adidaya tersebut justru melakukan standar ganda dalam isu HAM, perdagangan bebas dan terorisme menunjukkan wajah bopeng demokrasi yang tidak patut ditiru.

Baca Juga: Rupiah Makin Perkasa Melawan Dolar AS, Pagi Ini Dibuka Rp 14.100

Lebih lanjut, NU memandang kalau demokrasi masih merupakan sistem terbaik yang sejalan dengan konsep syura di dalam Islam. Akan tetapi NU menolak penyeragaman demokrasi liberal ala Amerika sebagai satu-satunya sistem terbaik untuk mengatur negara dan pemerintahan.

"Indonesia tidak perlu membebek Amerika dan negara manapun untuk membangun demokrasi yang selaras dengan jati diri dan karakter bangsa Indonesia," ujarnya.

Said Aqil menuturkan, demokrasi itu perlu dibangun dengan tetap berlandaskan pada prinsip musyawarah-mufakat dalam politik dan gotong royong dalam ekonomi.

"Demokrasi yang sejalan dengan penguatan cita politik sebagai bangsa yang nasionalis religius dan religius nasionalis," pungkasnya.

Baca Juga: Data Pengangguran AS Buat IHSG Merah di Akhir Pekan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI