Suara.com - Direktur Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Arifin Purwakanta mengemukakan jumlah donatur di lembaga tersebut selama Pandemi Covid-19, terutama saat Ramadan 1441 Hijriah menurun.
Pernyataan tersebut disampaikan Arifin dalam diskusi Performa Zakat Online selama Ramadan 1441 H melalui akun youtube BNPB, Jumat (5/6/2020).
"Jadi, Ramadan ini dengan adanya dampak Pandemi Covid-19, saya kira banyak usaha-usaha yang beralih dan bahkan tutup. Sehingga jumlah donatur hari ini berkurang," ujar Arifin.
Kemudian, kata Arifin, adanya pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) juga berdampak pada bertambahnya jumlah kemiskinan.
Baca Juga: Selama Ramadan, Dana Zakat dan Infak Dompet Dhuafa Alami Kenaikan
"Jadi dengan adanya PSBB kita melihat jumlah kemiskinan memang bertambah. Dan jumlah orang yang tadinya dapat ber derma memang jumlahnya menurun. Dan ini menjadi signifikan dan kemudian Baznas dan gerakan-gerakan zakat lainnya mencoba membuat adaptasi-adaptasi," katanya.
Lebih lanjut, Arifin menuturkan, menurunnya donatur sama dengan meningkatnya jumlah orang yang harus dibantu karena terdampak pandemi yakni sekitar 15 sampai 20 persen.
"Saya kira turunnya (jumlah) donatur sama dengan meningkatnya orang yang perlu dibantu. Jadi sekitar 15 sampai 20 persen donatur kita memang berubah menjadi orang-orang yang memang perlu dibantu," kata Arifin.
Senada dengan Baznas, Direktur Pengembangan Zakat Dompet Dhuafa Bambang Suherman mengemukakan hal yang sama terjadi di lembaganya. Namun kata Bambang, angka donasi bertambah sebesar 12 persen.
"Di Dompet Dhuafa kalau apple to apple dengan Ramadan tahun lalu, hari ini Dompet Dhuafa, mengalami penurunaan donatur sebesar 8,7 persen. Tapi yang menarik, angka transaksinya tumbuh 12 persen," ujarnya.
Baca Juga: Dompet Dhuafa Gelar Digital Fundraising Hingga Konser Amal
Bambang mengemukakan, meningkatnya donasi Dompet Dhuafa, karena masyarakat secara emosional terlibat langsung terhadap permasalahan pandemi Covid-19.
"Kenapa donasi bertambah, karena secara pragmatis terlibat langsung emosional terhadap permasalahan pandemi ini," ucap dia.
Kata Bambang, mereka yang berdonasi karena melihat langsung orang yang disekitarnya seperti keluarga dekat, tetangga yang terdampak Covid-19. Sehingga angka donasi bertambah.
"Mereka mengalami problemnya, tetangga mengalami keluarga terdekat ngalamin, maka yang punya kelebihan langsung ketemu substansinya. Kenapa mereka harus berbagi, karena secara pragmatis terlihat sekitarnya, maka itu menyebabkan donasi bertambah," katanya.