Suara.com - Petugas di Pelabuhan Tanjungbalai Karimun, Kepri menemukan puluhan penumpang yang membawa surat keterangan kesehatan palsu saat pengecekaan di pintu kedatangan.
Koordinator gugus tugas laut Covid-19 di pelabuhan, Muhammad Rahendra mengatakan, para penumpang tersebut datang dari Selat Panjang (Kabupaten Meranti, Provinsi Riau).
"Dari temuan-temuan itu. Surat kesehatan itu diperbanyak tanpa sepengetahuan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Meranti," kata Hendra seperti dilaporkan Batamnews.co.id--jaringan Suara.com, Jumat (5/6/2020).
Dalam surat yang ditemukan oleh petugas, ditemukan sejumlah kejanggalan. Yaitu seperti nomor dalam surat-surat tersebut semuanya sama, lalu surat itu juga merupakan hasil scan.
Baca Juga: Ditemukan Nyaris Bugil di Mobil, Pria-Wanita Pingsan dengan Mulut Berbusa
Untuk itu, tim gugus tugas telah melaporkan hal tersebut kepada pihak terkait. Hal itu sebagai tindak lanjut dan koordinasi ke pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Meranti.
"Melalui Dinas Kesehatan, kami melakukan konfirmasi. Berkoordinasi mengenai surat kesehatan yang ditemukan banyak kejanggalan. Mereka tengah melacak tentang surat kesehatan itu," ujar Hendra.
Ditemukan 20 orang yang membawa surat kesehatan palsu tersebut. Surat hasil scan itu menurut mereka didapatkan dari calo.
"Penumpang mendapat surat itu dari calo-calo yang ada di sana," ujar Hendra.
Bahkan, dari informasi yang didapat, untuk selembar surat kesehatan palsu tersebut dihargai dengan nilai yang cukup mahal. Mulai dari harga Rp 150 ribu hingga Rp 450 ribu.
Mengetahui bahwa surat kesehatan yang dibawa oleh penumpang tersebut palsu. Maka, tim gugus tugas meminta penumpang tersebut untuk melakukan tes kesehatan di puskesmas di yang ada di Kabupaten Karimun.
Baca Juga: Pajang Sebentar Nurhadi saat Konpres, BW Sebut Pimpinan KPK Bohongi Publik
"Mereka yang kedapatan, kita minta untuk cek kesehatan di puskesmas, supaya punya surat keterangan kesehatan yang sah," kata Hendra.