Pajang Sebentar Nurhadi saat Konpres, BW Sebut Pimpinan KPK Bohongi Publik

Jum'at, 05 Juni 2020 | 16:40 WIB
Pajang Sebentar Nurhadi saat Konpres, BW Sebut Pimpinan KPK Bohongi Publik
Bambang Widjojanto saat menjadi Ketua Tim Hukum pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno dalam gugatan sengketa Pilpres di MK. (Suara.com/Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto menyoroti gaya baru KPK era Firli Bahuri Cs yang memamerkan eks Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi dan menantunya Rezky Herbiyono dalam konferensi pers, beberapa waktu lalu.

Terkait hal itu, pengacara yang akrab disapa BW ini justru menganggap lembaga antirasuah itu memberikan perlakuan khusus terhadap Nurhadi yang sempat buron dalam kasus suap dan gratifikasi mencapai Rp 46 Miliar terkait penanganan perkara di MA.

Menurutnya, perlakuan khusus itu, yakni Nuradi dan menantunya tak dipertontonkan KPK selama menggelar pers rilis terkait penangkapan keduanya. Hal itu, kata dia berbeda dengan tersangka lain yang juga dipamerkan kepada awak media ketika sudah tertangkap.

"Kami melihat. Waktu press rilis, ada kesan kuat si sang buron (Nurhadi) ini diperlakukan diskriminatif. Dia tidak berada sepanjang konpers itu, kok diskriminatif. Kok yang lainnya enggak, dipajang terus kenapa Nurhadi tidak," kata Bambang dalam diskusi daring bersama Indonesia Corruption Watch (ICW), Jumat (5/6/2020).

Baca Juga: Setelah Jokowi, Giliran Wali Kota Bekasi Gelar Simulasi New Normal di Mal

Diketahui, Nurhadi dan Rezky hanya dihadirkan hanya selama sekitar 10 menit dalam konferens pers yang dipimpin Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron yang memimpin konferensi pers. Alasan mertua dan menantu itu tidak dapat dipertontonkan sampai akhir pers rilis lantaran masih harus menjalani serangkaian pemeriksaan.

Terkait alasan itu, Bambang menganggap bahwa telah terjadi kebohongan dilakukan oleh KPK kepada publik dalam konferensi pers itu. Sebab, dia mengaku mendapatkan informasi jika tak ada pemeriksaan lanjutan untuk Nurhadi ketika sudah ditangkap oleh tim KPK.

"Yang paling menarik diduga ada kebohongan, dia (Nurhadi) ada giat riksa lagi begitu dicek, enggak ada tuh giat riksa lagi. Untuk itu artinya pimpinan KPK diduga melakukan kebohongan publik di depan umum secara sengaja menyatakan ada giat riksa lagi padahal tidak ada," kata BW.

"Dia (Nurhadi) duduk-duduk saja tuh di belakang konpers. Kalau betul seperti itu, pertanyaannya mau dilindugi lagi?" tutup Bambang

Sebelumnya, KPK sempat mempertontokan Nurhadi dan menantunya ketika menggelar konferensi pers soal penangkapan keduanya pada Selasa (26/5/2020), pekan lalu.

Baca Juga: Pendapatan Ambruk karena Corona, Penjual Bunga Bingung Biayai Sekolah Anak

Pantauan Suara.com, Nurhadi dan menantunya terlihat memakai rompi oranye khusus tahanan KPK dan berdiri menatap dinding. Posisi keduanya berada di belakang pimpinan KPK yang duduk sambil menyampaikan keterangan kepada jurnalis.

Ada sekitar tiga petugas KPK yang menjaga Nurhadi dan Rezky ketika Wakil Pimpinan KPK, Nurul Ghufron menyampaikan hasil penangkapan keduanya. Namun, keberadaan Nurhadi dan Rezky hanya sebentar ketika pimpnan KPK menggelar jumpa pers. Keduanya hanya dipertontonkan kepada awak media sekitar 10 menit.

Nurul menyampaikan alasan Nurhadi dan Rezky tidak ditampilkan sampai selesai konferensi pers karena masih harus menjelani pemeriksaan intensif pasca ditangkap

"Perlu kami jelaskan dulu, kenapa para pihak yang kami tangkap itu kami kembalikan ke tempatnya, karena memang proses pemeriksaan masih berlangsung," kata Nurul Ghufron, di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.

"Karena pemeriksaan masih berlangsung, jadi kami kembalikan ke pemeriksaan," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI