Cuap-cuap di Medsos Hina Tim Medis karena Cemas, Wanita Ngaku Khilaf

Jum'at, 05 Juni 2020 | 14:35 WIB
Cuap-cuap di Medsos Hina Tim Medis karena Cemas, Wanita Ngaku Khilaf
Dua orang tenaga medis saling membantu dalam mengenakan pakaian dan alat pelindung diri (APD) sebelum bertugas menangani pasien Covid-19, Kamis (30/4/2020). [ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jagat media sosial sempat dihebohkan dengan video wanita menghina tim medis. Terkini, ada kabar baru tentang wanita tersebut.

Selepas berulah memberikan kecaman kepada tim medis sehubungan dengan kemunculan tagar Indonesia Terserah, wanita itu kekinian mengaku khilaf.

Hal itu ditunjukkan lewat unggahan dokter Muhammad Yusuf SpOg di Instagram pribadinya.

Dalam unggahan tersebut, terlihat surat pernyataan permohoan maaf yang dibuat oleh wanita bernama Juliana Suriyanti yang belakangan diketahui sebagai orang yang sempat menghina tim medis.

Baca Juga: Penelitian Temukan Covid-19 Bisa Mengganggu Kesuburan Lelaki

Dalam surat bermaterai 6000 tersebut, Juliana menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh tenaga medis di Indonesia atas postingannya yang diunggah melalui akun Facebook "Horas Majuajua".

Ia menyadari bahwa video tersebut telah menyinggung profesi seluruh tenaga medis Indonesia.

Juliana memberikan keterangan bahwa video itu sejatinya bertujuan untuk membalas tagar "Padang Suko-suko kalian Lah den Lah Panek".

"Keaslian video itu sebenarnya mengarah kepada tagar-tagar tersebut, bukan kepada seluruh tenaga medis. Saya hanya mengencam oknum medis yang membuat tagar tersebut," tulisnya seperti dikutip Suara.com, Jumat (5/6/2020).

Ia mengklaim tagar sedemikian rupa telah membuat orang awam khususnya kalangan masyarakat menengah ke bawah merasa cemas dan ketakutan.

Baca Juga: Wisata Pantai Jakarta Dibuka 8 Juni, Destinasi yang Jadi Rekomendasi

Tapi ternyata reaksinya kepada tenaga medis malah memicu kegaduhan sehingga ia menyampaikan permohonan maaf.

"Dalam hal ini saya Juliana Suriyanti dengan sadar meminta maaf kepada seluruh tenaga medis di Indonesia atas kekhilafan saya," tulisnya.

Mengenai permintaan maaf wanira tersebut, dokter Yusuf lantas memberikan pendapatnya.

"Kami tenaga medis tidak akan mentolerir oknum-onum yang memanfaatkan situasi Covid untuk mendiskreditkan tugas medis dan paramedis," tulis dokter Yusuf..

Sementara diunggahan lainnya, diperoleh informasi bahwa permintaan maaf itu muncul selepas pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Sijunjung dan sejumlah pihak berwenang menemui wanita menghina tim medis untuk melakukan klarifikasi pada Rabu (27/5/2020) di Puskemas Tanjung Gadang.

Surat permintaan maaf wanita yang menghina tim medis. (Instagram/@dokteryusufspog)
Surat permintaan maaf wanita yang menghina tim medis. (Instagram/@dokteryusufspog)

Viral Video Wanita Menghina Tim Medis, 'Enggak Usah Banyak Gaya Kalian!'

Video wanita menghina tim medis viral di media sosial. Dalam videonya, wanita tersebut menghina tim medis banyak gaya. Ia bahkan menyarankan tim medis berhenti dan membuang almamater.

Video viral wanita menghina petugas medis ini beredar sejak Sabtu (23/5)

“Aku sudah beberapa hari ini yah aku melihat ada tagar dari kedokteran dari pihak rumah sakit tenaga medis yah, terserah kalian Indonesia, kami tidak peduli,” kata wanita tersebut, seperti dikutip dari Terkini.id -- jaringan Suara.com, Minggu (24/5/2020).

“Begini yah, aku dari masyarakat sipil yah, gak usah banyak gaya kalian. Baru sekarang jerih payah dan tenaga kalian tuh dipakai berlebih dari sebelumnya,” geram wanita ini.

Wanita ini menyindir tagar Indonesia Terserah dari tim medis. (Terkini.id)
Wanita ini menyindir tagar Indonesia Terserah dari tim medis. (Terkini.id)

Wanita ini juga mengatakan jika petugas medis menyerah dalam menangani pasien Corona, sebaiknya mereka berhenti dari profesinya sebagai dokter.

“Kalau kalian menyerah, gak mau urus masyarakat lagi sebagai tenaga medis, berhenti kalian jadi dokter,” ujarnya.

Ia pun menyerukan agar para tenaga medis berhenti makan gaji dari pemerintah dan membuang almamater kedokterannya jika menyerah tangani pasien Covid-19.

Menurutnya, dengan hal itu maka tenaga medis tidak akan lagi dituntut masyarakat untuk bekerja menangani Covid-19.

“Jangan makan gaji dari pemerintah lagi. Stop, buang almamater kalian itu. Dengan kalian membuang almamater itu, gak makan gaji, kalian bebas, tak ada lagi tuntutan dari masyarakat,” ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI