Tak Cuma Manusia, Baby Boom Juga Terjadi Pada Satwa Kebun Binatang TMSBK

Chandra Iswinarno Suara.Com
Jum'at, 05 Juni 2020 | 13:43 WIB
Tak Cuma Manusia, Baby Boom Juga Terjadi Pada Satwa Kebun Binatang TMSBK
Hewan di Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi. [Foto Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Imbauan pemerintah agar warga tetap di rumah saja selama Pandemi Covid-19 dalam beberapa bulan terakhir menimbulkan kekhawatiran sejumlah pihak terkait fenomena "baby boom". Fenomena tersebut ternyata benar-benar terjadi dengan peningkatan jumlah ibu hamil selama Pandemi Covid-19.

Pun fenomena 'baby boom' tersebut ternyata juga terjadi pada satwa koleksi di Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi. Terhitung sejak penutupan pada 20 Maret 2020 hingga 29 Mei 2020 menjadi masa kawin bagi binatang yang dikoleksi kebun binatang tersebut. Alhasil, beberapa satwa betina di kebun binatang tersebut dikabarkan bunting, salah satunya Macan Dahan.

Kepala bidang TMSBK Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Bukittinggi Ikbal membenarkan hal tersebut.

“Jadi ada positif dan ada negatifnya juga penutupan sementara dua setengah bulan kemarin. Positifnya, satwa merasa nyaman dan ada yang menjadikannya sebagai musim kawin, salah satunya Macan Dahan,” ungkap Ikbal seperti dilansir Padangkita.com-jaringan Suara.com pada Jumat (5/6/2020).

Baca Juga: Kebun Binatang Ini Selamatkan Hewan dari Corona, dari Macan hingga Rusa

Meski begitu, dia mengungkapkan kekhawatiran lain karena selama masa penutupan TMSBK kehilangan pendapatan sebesar Rp 3,5 miliar. Padahal target pendapatan TMSBK pada tahun 2020 atau sebelum adanya Covid-19 sebesar Rp15 miliar.

“Dengan adanya Covid-19 dan ditutupnya TMSBK selama dua bulan lebih, kita mengajukan revisi target PAD (Pendapatan Asli Daerah) dari TMSBK sebesar Rp 7 sampai Rp 8 miliar. Karena hingga Mei lalu, pendapatan TMSBK hanya baru sekitar Rp 3 miliar,” ujarnya.

Sementara itu, kondisi 335 ekor dari 122 jenis satwa termasuk ikan hias yang menghuni TMSBK, semuanya terawat dengan baik dan sehat. Semua satwa tersebut, selalu dipantau tim dokter hewan TMSBK. Begitu juga untuk makannya juga terpenuhi setiap hari.

“Karena TMSBK ini milik Pemerintah Kota Bukittinggi, maka untuk makannya telah dianggarkan dalam APBD setiap tahun. Setiap bulannya untuk makanan satwa atau hewan penghuni TMSBK ini berkisar Rp 180 juta sampai Rp200 juta,” katanya.

Memasuki “New Normal”, Pemko Bukittinggi kembali membuka objek wisata untuk umum, termasuk TMSBK. Namun, tetap harus mematuhi protokol kesehatan penanganan Covid-19.

Baca Juga: Melihat Aksi Harimau Sumatera di Kebun Binatang Ragunan Secara Virtual

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI