Suara.com - Otoristas Minneapolis telah menghitung kerugian yang ditaksir mencapai ratusan miliar yang terjadi selama aksi protes kematian George Floyd terjadi.
Kerugian tersebut datang dari kerusakan bangunan dan aksi penjarahan yang dilakukan selama protes menuntut keadilan atas kematian pria keturunan Afrika-Amerika tersebut.
Menyadur New York Post pada Jumat (5/6/2020) otoristas Minneapolis telah menghitung kerugian setidaknya USD 55 juta atau setara Rp 766 miliar, yang diakibatkan kerusakan properti dan penjarahan.
Setidaknya 220 bangunan di kota tersebut telah dibakar selama aksi protes Floyd. Pemerintah kota berencana mencari bantuan untuk membangun kembali akibat kerusuhan tersebut.
Baca Juga: Unjuk Rasa Kematian George Floyd, PSK Terekam Merayu Polisi
Wali Kota Minneapolis Jacob Frey akan meminta bantuan dana dari negara bagian dan federal untuk membantu memperbaiki kerusakan.
"Kami akan membutuhkan paket yang sangat besar," kata Frey dikutip dari New York Post.
Warga sudah mulai melakukan penggalangan dana melalui organisasi nirlaba setempat.
Contohnya adalah West Broadway Business dan Area Coalition, yang telah mengumpulkan dana 1 juta dolar AS (sekitar Rp 13,9 miliar) untuk membangun kembali sektor bisnis di Minneapolis utara yang mengalami kerugian besar selama kerusuhan.
Wilayah lain yang juga terkena dampak parah adalah bangunan-bangunan di daerah Fifth Precinct dan Third Precinct. Bangunan tersebut mengalami kebakaran selama protes berlangsung.
Baca Juga: Protes Kematian George Floyd, Deretan Artis Holllywood Turun ke Jalan
Menurut laporan Star-Tribune Minneapolis, sebagian besar toko yang berada di sepanjang rute Lake Street di Minneapolis dan di sekitar University Avenue di area Midway St. Paul, juga mengalami penjarahan dan kerusakan parah.