Viral Kisah Daud Kim Jadi Mualaf: 'Agama Islam Cocok Bagi Orang Korea'

Jum'at, 05 Juni 2020 | 08:22 WIB
Viral Kisah Daud Kim Jadi Mualaf: 'Agama Islam Cocok Bagi Orang Korea'
Daud Kim muslim asal Korea Selatan (Instagram).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Baru-baru ini seorang warga Korea Selatan bernama Daud Kim ramai diperbincangkan oleh warganet. Sebabnya tak lain karena Daud Kim jadi mualaf.

Namanya viral dan mulai dikenal oleh banyak orang di Indonesia sejak ia membuat video tentang mengapa orang Korea membutuhkan agama Islam.

Video itu pun viral dan diunggah ulang oleh warganet termasuk salah satunya melalui akun Instagram Ustadz Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym.

Dalam video tersebut, ia menjelaskan bahwa orang Korea sangat membutuhkan agama Islam karena tingkat bunuh diri yang tinggi di negeri Gingseng itu.

Baca Juga: Anak Kurang Serat, Waspada 3 Masalah Kesehatan Berikut

"Mengapa saya tiba-tiba bilang kalau orang Korea butuh agama Islam? Saya akan jelaskan mengapa. Pertama, itu karena depresi,"  kata Daud Kim melalui video yang diunggah oleh @aagym. 

Menurutnya, orang Korea sangat terobsesi dengan kompetisi misalkan dalam hal karier atau pendidikan. Sementara, agama Islam tidak hanya menekankan aspek hidup di dunia seperti dua hal itu.

Orang Korea Daud Kim yang jadi mualaf (Instagram).
Orang Korea Daud Kim yang jadi mualaf (Instagram).

"Korea itu negara yang sangat menawan. Tapi, Korea juga negara yang paling depresif di dunia. Dari mana asalnya depresi ini? Saya kira itu dari gaya hidup yang kompetitif," ujarnya. 

Kim menilai agama Islam bisa menyelamatkan orang Korea dari depresi berat karena tak berhasil mengejar ekspektasi dalam hidup. Ia kemudian menceritakan pengalamannya sendiri bergumul dengan ekspetasi.

"Saya selalu membandingkan diri saya dengan yang lain dan mencoba untuk jadi orang sukses. Saya ingin dapat nilai yang bagus dan masuk ke perguruan tinggi ternama. Saya pengen jadi orang baik dan saya ingin orang-orang memuja saya. Dan itu semua ternyata mendatangkan tekanan yang sangat besar," terangnya.

Baca Juga: Awas Hoaks! Sutrisna Pastikan UTBK-SBMPTN Tidak Diperpanjang

Namun, semua berubah ketika ia mengenal Islam. Menurutnya, Allah SWT tidak menilai seseorang sebagai pecundang apabila tidak berhasil memenuhi standar hidup sukses yang diciptakan oleh masyarakat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI