Suara.com - Kenaikan permukaan air laut atau banjir rob melanda Pelabuhan Kaliadem hingga pemukiman warga di Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis malam (5/6/2020). Warga mengatakan bahwa banjir dari laut itu sudah terjadi sejak 3 Juni kemarin.
Pantauan Antara, banjir rob menerjang dengan ketinggian berkisar 50-60 sentimeter. Para warga terlihat berkemas mengamankan barang-barang mereka dari limpahan air laut.
"Sampai malam, sampai jam 1 malam enggak turun-turun," ungkap salah seorang warga, Kartini.
Menurut Kartini, banjir rob itu sudah melanda sejak dua malam terakhir hingga ukuran selutut orang dewasa. Bahkan banjir rob juga masuk ke dalam rumah-rumah warga. Sebagian warga memilih mengungsi ke rumah yang tidak terdampak rob atau memilih tinggal di lantai dua rumah warga.
Baca Juga: Banjir Rob Landa Sejumlah Wilayah di Jawa Tengah
Warga lainnya, Rahmat mengatakan banjir rob mulai terjadi sekitar pukul 18.30 WIB atau habis waktu magrib. Banjir rob kemudian surut pada pagi hari. Warga berharap pemerintah dapat memberikan bantuan kepada mereka yang terdampak bajir rob.
Banjir rob juga dilaporkan di kota-kota pesisir utara Jawa dan telah merendam ribuan rumah. Di Jawa Barat, banjir rob dilaporkan terjadi di Indramayu.
Di Jawa Tengah, banjir rob terjadi setidaknya sejak 2 Juni dan melanda Brebes, Kabupaten Tegal, Kota Tegal, Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Batang, dan Kabupaten Demak.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Kamis (4/6/2020) memperingatkan masyarakat terutama yang bermata pencaharian dan beraktivitas di pesisir atau pelabuhan terhadap potensi bencana rob. BMKG mengatakan banjir rob pekan ini disebabkan oleh fenomena Bulan dan gelombang tinggi akibat angin kencang.
Baca Juga: Ada Supermoon Malam Ini, Daerah Pesisir Diminta Waspada Banjir Rob