Istana Bakal Terapkan New Normal Seperti Arahan Jokowi, Begini Kesiapannya

Kamis, 04 Juni 2020 | 21:58 WIB
Istana Bakal Terapkan New Normal Seperti Arahan Jokowi, Begini Kesiapannya
Presiden Joko Widodo bersiap memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila secara virtual di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (1/6/2020). [ANTARA FOTO/BPMI Setpres]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Istana Kepresidenan tengah menyiapkan rencana penerapan tatanan kenormalan baru di tengah pandemi virus corona Covid-19.

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan sejumlah aspek mulai dari kegiatan harian hingga acara kenegaraan yang diselenggarakan di Istana akan disesuaikan dengan merujuk pada protokol kesehatan yang ketat.

"Yang pertama adalah kita lihat arahan Bapak Presiden bahwa kita memang sudah mulai harus melakukan kegiatan sehari-hari dengan melakukan new normal," ujar Heru di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, dalam keterangan Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Kamis (4/6/2020).

"Bagaimana kesiapannya? Kita untuk kesiapan Istana adalah semua, jadi mulai dari Bogor, Jakarta, Tampaksiring, Yogya, itu semua diperlakukan," Heru menambahkan.

Baca Juga: Mantan Stafsus Milenial Jokowi Jadi Alumni Terbaik Harvard

Heru menuturkan, Presiden Jokowi sudah meninjau langsung persiapan penerapan prosedur standar kenormalan baru untuk sarana tempat ibadah di Masjid Baiturrahim Istana Kepresidenan Jakarta. Rencananya masjid tersebut akan dibuka untuk salat Jumat besok.

"Yang tadinya 750 jadi 150 (jemaah)," kata Heru.

Tak hanya itu, Heru mengatakan sejumlah prosedur juga nantinya akan diberlakukan sebagai standar baru. Misalnya, penempatan sabun atau hand sanitizer di beberapa titik untuk digunakan oleh jemaah sebelum berwudu dan memasuki masjid.

"Saya rasa dengan adanya kita sudah menggunakan konsep-konsep new normal ini kita bisa beribadah dengan nyaman," ucap dia.

Heru menjelaskan, di tengah pandemi virus corona pihaknya sudah menerapkan adaptasi kebiasaan baru dalam kegiatan-kegiatan Presiden di Istana. Contohnya seperti acara pelantikan, pejabat yang hadir dibatasi antara 5 hingga 7 orang.

Baca Juga: Jokowi Minta Kemendikbud Buat Target yang Tinggi Agar Pemerintah Optimis

"Kemarin beberapa pelantikan misalnya KSAL dan KSAU, tidak lebih dari 5 undangan. Itu kegiatan resmi kenegaraan," tuturnya.

Selain itu prosedur pengujian tes cepat Covid-19 bagi para tamu yang berkunjung ke Istana juga diberlakukan dan menjadi standar baru.

Menurut Heru, tes cepat tersebut sudah berlangsung selama 2-3 minggu tanpa ada keluhan.

"Secara tidak langsung bahwa itu kita sudah melakukan new normal kan awalnya tidak ada rapid (test). Begitu juga pakai masker. Awalnya kan kita suruh pakai masker ada yang pakai, ada yang tidak. Sekarang semua pakai masker. Pengemudi, baik itu pengemudi menteri atau tamu Presiden, semua sudah pakai masker dan masing-masing menunggu di kendaraan masing-masing," ucap Heru.

Selain pembatasan jumlah undangan atau tamu yang hadir, pembatasan jarak antarorang pun diatur dalam acara yang dihadiri Presiden di Istana.

Di samping itu, upacara peringatan yang biasanya dilakukan secara langsung di lapangan pun kini bisa dilakukan secara virtual, misal upacara peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2020.

Sementara itu, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa perubahan juga terjadi dalam hal peliputan acara-acara Presiden di Istana.

Misalnya, jika biasanya wartawan yang hadir dalam acara Presiden banyak, maka kini dikurangi dengan bantuan adanya streaming dan konsep TV pool serta foto pool.

"Artinya ya memang dibatasi. Juga kendaraan juga akan berkurang yang tadinya 10 (penumpang) mungkin jadi 5 (penumpang). Karena itu adalah keharusan yang harus dijalankan, itu bagian dari protokol kesehatan," kata Bey.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI