Suara.com - Studi terbaru dari Universitas Harvard mengatakan setiap pasangan harus menggunakan masker wajah saat berhubungan seksual di tengah pandemi virus Corona Covid-19.
Penggunaan masker wajah dinilai sangat penting lantaran aktivitas seksual melibatkan kontak fisik yang secara teori menjadi 'gerbang' infeksi virus bernama ilmiah Sars-CoV-2.
Penelitian yang diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine, memaparkan situasi dan kemungkinan aktivitas seks dari yang paling berisiko hingga terendah.
Menyadur Cosmopolitan, para peneliti menjadikan seks dengan pasangan yang tidak hidup serumah memiliki risiko paling tinggi tertular Covid-19.
Baca Juga: Besok, Masjid Istiqlal Dipastikan Tidak Gelar Salat Jumat, Ini Alasannya
Karenanya, apabila tetap menginginkan untuk melakukan hubungan seksual, pasangan tersebut diminta peneilit untuk menggunakan masker wajah, di samping menggunakan alat kontrasepsi konvensional.
Untuk diketahui, beberapa studi telah menemukan fakta bahwa virus Corona turut terdeteksi di sperma. Tapi, belum ada data pendukung mengenai apakah Sars-CoV-2 bisa menular lewat media tersebut.
Kendati telah memberikan kiat melakukan seks dengan aman di tengah pandemi Covid-19, para peneliti cendrung menghimbau pasangan untuk menyetop dulu kegiatan tersebut.
Sebaik apapun antisipasinya, tulis penelitian tersebut, aktivitas yang melibatkan kontak fisik tetap berisiko menularkan patogen yang menyerang pernapasan tersebut.
"Pantang--tidak melakukan hubungan seks--adalah risiko paling rendah dalam penularan infeksi, meskipun dianggap tidak layak untuk banyak orang," tulis makalah ilmiah tersebut, dikutip dari Fox News, Kamis (4/6/2020).
Baca Juga: Sistem Gage Tetap Ditiadakan Selama Masa Transisi PSBB ke New Normal
Pandemi virus Corona kekinian masih menghantui penduduk dunia. Meujuk data worldometers.info, kasus infeksi Covid-19 telah menyentuh angka 6,5 juta orang di mana korban meninggal mencapai 388.294.