Suara.com - Harry Sumantri (26), WNI nyaris dimutilasi teman baiknya di Australia mengalami retak tulang tengkorak dan patah tangan. Harry menceritakan kronologi kejadian mencekam yang berawal dari pinjaman uang untuk bisnis hand sanitizer.
Harry mengaku dipukul oleh temannya menggunakan palu di bagian kepala sebanyak 20 kali. Beruntung, Harry berhasil lolos dari aksi pembunuhan terencana yang dilakukan oleh Kevin Arden (26), teman baiknya.
Ia sudah mengenal Kevin sejak 2017 dan tinggal bersama di sebuah apartemen di Sydney, Australia. Harry tak menyangka teman baiknya yang telah dikenal 2 tahun terakhirjustru berniat membunuhnya bahkan berencana memutilasinya.
Kronologi kejadian
Baca Juga: PSBB Diperpanjang, Masjid di Jakarta Mulai Dibuka Mulai Jumat 5 Juni Besok
Kejadian berawal pada Jumat (29/5/2020), Harry ditawari minuman kopi jahe oleh teman baiknya yang tinggal satu kontrakan bersamanya.
Saat itu, Harry mulai merasa aneh dengan tingkah sang teman. Tak biasanya temannya itu menawarinya minuman.
"Biasanya kalau gue nggak minta, dia nggak bikin. Ini tahu-tahu dia kasih gue minum," kata Harry dalam akun YouTube miliknya, Kamis (4/6/2020).
Usai menenggak minuman tersebut, Harry masih beraktivitas seperti biasa. Tak lama kemudian ia tertidur di kamarnya hingga tersadar saat merasa ada benda tumpul yang dipukul ke kepalanya.
"Tiba-tiba gue merasa kayak dipukul di kepala, lama sekitar 1 menit, ada sekitar 20 kali hantaman di kepala, lalu kena di pelipis dan tangan patah," ungkap Harry.
Baca Juga: Tiga Bulan Tanpa Pemasukan, Pedagang di Pantai Parangtritis Menjerit
Dalam kondisi kamar yang gelap, ia tak bisa melihat orang yang memukulnya. Ia sempat mengira orang yang memukulnya adalah pencuri yang masuk ke apartemennya.
Harry berusaha menyelamatkan diri keluar dari kamar, namun orang yang memukulinya itu menahannya.
Saat Harry menyalakan lampu, ia terkejut mendapati orang tersebut adalah teman baiknya. Kevin berdalih memukul Harry lantaran Harry meletakkan pisau di kamar mandi, alasan Kevin itu tidak pernah terbukti.
"Gue sambil teriak 'tolong, seseorang ingin membunuhku!' Untung temen kamar gue dengar," lanjut Harry.
Teman kamar Harry lainnya yang melihat wajah Harry sudah dipenuhi darah langsung menghubungi polisi dan ambulans. Kemudian ia berusaha menyelamatkan Harry dengan mendobrak pintu hingga Kevin terjepit.
Dirawat di RS yang sama
Usai kejadian itu, Kevin sempat ke kamar mandi dan mencuci tangannya yang berlumuran darah. Setelah ambulans tiba, Harry langsung dilarikan ke RS, bersama dengan Kevin.
Kevin mengalami otot lemas akibat kepanikan hingga harus dirawat selama semalam.
Polisi temukan peralatan mutilasi
Keesokannya, polisi dan detektif melakukan wawancara dengan Harry. Pihak kepolisian menyampaikan mereka menemukan barang-barang diduga untuk memutilasi Harry.
"Di samping tempat tidur dia ada pemutih, gergaji manual, sarung tangan, plastik pembungkus makanan dan tempat sampah besar. Alat ini dipercaya polisi untuk menyembunyikan tubuh manusia," tuturnya.
Harry, WNI nyaris dimutilasi teman baiknya di Australia merasa terkejut dengan hasil pemeriksaan polisi. Ia tak menyangka teman baiknya berencana membunuhnya.
Utang untuk hand sanitizer
Sebelum aksi rencana pembunuhan dilakukan, Kevin sempat meminjam uang kepada Harry dengan dalih ingin memulai bisnis hand sanitizer. Tak tanggung, ia meminjam uang sebesar 52000 dolar Australia.
Saat ditagih, Kevin selalu beralasan. Belakangan Harry baru mengetahui bahwa bisnis hand sanitizer itu tak pernah ada dan Kevin memiliki banyak utang, ia menduga pinjaman yang diberikan olehnya digunakan untuk melunasi utang-utang kevin.
"Kayaknya dia itu kehabisan akal untuk bayar utang, jadi dia tinggal lenyapin gue doang, mungkin pemikiran dia begitu," tuturnya.