Dipukul Palu 20 Kali, Nyaris Dimutilasi: Kronologi WNI Dianaya di Australia

Kamis, 04 Juni 2020 | 14:15 WIB
Dipukul Palu 20 Kali, Nyaris Dimutilasi: Kronologi WNI Dianaya di Australia
Warga negara Indonesia (WNI) di Australia, Harry Sumantri harus menderita retak tulang tengkorak dan patah tangan setelah berkelahi dengan temannya gara-gara hand sanitizer. (Kredit: 7news).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Harry berusaha menyelamatkan diri keluar dari kamar, namun orang yang memukulinya itu menahannya.

Saat Harry menyalakan lampu, ia terkejut mendapati orang tersebut adalah teman baiknya. Kevin berdalih memukul Harry lantaran Harry meletakkan pisau di kamar mandi, alasan Kevin itu tidak pernah terbukti.

"Gue sambil teriak 'tolong, seseorang ingin membunuhku!' Untung temen kamar gue dengar," lanjut Harry.

Teman kamar Harry lainnya yang melihat wajah Harry sudah dipenuhi darah langsung menghubungi polisi dan ambulans. Kemudian ia berusaha menyelamatkan Harry dengan mendobrak pintu hingga Kevin terjepit.

Baca Juga: PSBB Diperpanjang, Masjid di Jakarta Mulai Dibuka Mulai Jumat 5 Juni Besok

WNI nyaris dimutilasi teman baiknya di Australia (Youtube/harryharrygaming)
WNI nyaris dimutilasi teman baiknya di Australia (Youtube/harryharrygaming)

Dirawat di RS yang sama

Usai kejadian itu, Kevin sempat ke kamar mandi dan mencuci tangannya yang berlumuran darah. Setelah ambulans tiba, Harry langsung dilarikan ke RS, bersama dengan Kevin.

Kevin mengalami otot lemas akibat kepanikan hingga harus dirawat selama semalam.

Polisi temukan peralatan mutilasi

Keesokannya, polisi dan detektif melakukan wawancara dengan Harry. Pihak kepolisian menyampaikan mereka menemukan barang-barang diduga untuk memutilasi Harry.

Baca Juga: Tiga Bulan Tanpa Pemasukan, Pedagang di Pantai Parangtritis Menjerit

"Di samping tempat tidur dia ada pemutih, gergaji manual, sarung tangan, plastik pembungkus makanan dan tempat sampah besar. Alat ini dipercaya polisi untuk menyembunyikan tubuh manusia," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI