Anies Ingatkan Tak Pakai Masker di Jakarta Masih Kena Denda Rp 250 Ribu

Kamis, 04 Juni 2020 | 13:58 WIB
Anies Ingatkan Tak Pakai Masker di Jakarta Masih Kena Denda Rp 250 Ribu
Warga mengenakan masker saat melintas di jalan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (20/5). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan warga yang tidak menggunakan masker di Jakarta masih akan didenda Rp 250 ribu.

Saat ini Jakarta masuk transisi new normal dengan memperpanjang PSBB Jakarta sampai batas waktu yang tak ditentukan. Perpanjangan ini akan dievaluasi akhir Juni 2020.

"Tidak pakai masker masih akan didenda Rp 250 ribu," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Kamis (4/6/2020).

Anies meminta ke warga Jakarta yang belum punya masker untuk datang ke kelurahan. Minta masker di sana, dan tidak bayar.

Baca Juga: Transisi New Normal Jakarta, Toko-toko Boleh Buka dengan Skema Ganjil Genap

Anies Baswedan pun mengimbau agar perkantoran di Ibu Kota tetap menerapkan kerja dari rumah atau work from home (WFH).

Dia meminta agar perusahaan menerapkan aturan agar separuh karyawan bisa tetap WFH.

"50 persen lain tetap WFH, pengaturan oleh masing-masing kantor," kata dia.

Anies juga mengimbau agar ada penetapan pembagian shift kerja setelah PSBB Jakarta kembali diperpanjang.

"50 persen yang kerja harus dibagi 2 shift jam kerja. Ada yang mulai, ilustrasi ya, separuh jam 7 pagi, separuh jam 9 pagi," kata dia.

Baca Juga: Hasil Survei: Jakarta Belum Siap New Normal

Menurutnya, pembagian jam kerja menjadi dua kelompok itu agar para karyawan tidak bergerombol saat masuk dan jam istirahat.

"Supaya kedatangan masa istirahat pulang jumlahnya gak banyak. Apalagi gedung yang lantai di atas 4 lantai. Potensi kepadatan antre lift tinggi bila semua masuk di jam yang sama. Maka dipisah minimal 2 kelompok," kata dia.

"Intinya separuh kapasitas jaga jarak aman. Semua rekayasa dibuat untuk capai tujuan itu. Detailnya akan ada di peraturan. Prinsipnya semua pergerakan orang nggak tingkatkan risiko penularan," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI