Suara.com - Persahaan teknologi dan media sosial Snapchat mengikuti jejak Twitter untuk membatasi konten atau posting dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Menyadur The Guardian, pihak Snapchat pada Rabu (3/6/2020), mengatakan tidak akan lagi mempromosikan posting dari Donald Trump kepada pengguna yang bukan followers-nya.
"Kami saat ini tidak mempromosikan konten presiden di platform Discover Snapchat," kata juru bicara Snapchat dikutip The Guardian, Kamis (4/6/2020).
Pembatasan promosi konten Donald Trump dilakukan Snapchat sebagai bentuk dukungan untuk melawan rasisme dan tikdan rasial yang beberapa pekjan terakhir menjadi isu hangat di Amerika Serikat.
Baca Juga: Peneliti: Hidroksiklorokuin Tidak Mencegah Gejala Akibat Virus Corona
Demonstrasi tengah terjadi di AS setelah polisi Minneapolis kedapatan membunuh pria kulit hitam bernama George Floyd dengan cara mencekiknya menggunakan dengkul pada 25 Mei lalu.
“Kami tidak akan memperkuat suara yang menghasut kekerasan rasial dan ketidakadilan dengan memberi mereka promosi gratis di Discover."
"Kekerasan rasial dan ketidakadilan tidak memiliki tempat dalam masyarakat kami dan kami berdiri bersama dengan semua orang yang mencari perdamaian, cinta, kesetaraan, dan keadilan di Amerika."
Kendati menutup promosi untuk Donald Trump, konten-konten dari sang Presiden disebut tetap bisa dinikmati dan dilihat para followers-nya yang kekinian berjumlah sekitar 1,5 juta orang.
Bloomberg pekan lalu melaporkan bahwa media sosial Snapchat yang identik dengan remaja digunakan politikus 73 tahun itu untuk menggaet pendukung muda jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) AS pada November mendatang.
Baca Juga: Olahraga Pakai Masker, Begini Jenis dan Cara Menggunakan yang Tepat