Suara.com - Pentagon menempatkan sekitar 1.600 tentara ke wilayah Washington, D.C. menyusul kian panasnya situasi di Amerika Serikat yang dipicu gelombang aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd, warga kulit hitam yang tewas karena disiksa anggota kepolisian di Minneapolis, Minnesota, pada 25 Mei lalu.
"Tentara-tentara itu ditempatkan di pangkalan militer di Wilayah Capitol Nasional tetapi tidak di Washington, D.C.," juru bicara Pentagon Jonathan Rath Hoffman mengatakan dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Antara dari Reuters, Rabu (3/6/2020).
Dia mengatakan pasukan saat ini dalam "status siaga tinggi" tetapi tidak berpartisipasi dalam dukungan pertahanan untuk operasi otoritas sipil.
Hoffman menambahkan bahwa pasukan yang akan disiagakan di wilayah Washington adalah pasukan yang memiliki kemampuan teknik, di antaranya polisi militer dan infanteri.
Baca Juga: Cincin Pernikahan KW Meghan Markle Dijual Rp 500 Ribu, Bagaimana Wujudnya?
Floyd, 46, meninggal pada 25 Mei 2020 setelah video menunjukkan seorang petugas kepolisian Minneapolis berkulit putih menekan leher Floyd dengan lutut selama hampir sembilan menit.
Peristiwa ini menyulut kemarahan warga AS hampir di semua negara bagian. Aksi protes hingga kerusuhan dan penjarahan melanda negara yang kini terpecah secara politik dan rasial jelang pemilihan presiden November mendatang, juga dan di tengah pandemi virus corona yang membuat jutaan orang kehilangan pekerjaan.
Komunitas minoritas sangat terpukul oleh pandemi dan kebijakan pembatasan tersebut.
Pihak berwenang memberlakukan jam malam di puluhan kota di seluruh Amerika, yang terbesar sejak 1968 setelah pembunuhan Martin Luther King Jr, yang juga terjadi selama kampanye pemilihan presiden dan di tengah pergolakan demonstrasi anti-perang.
Di Santa Monica, toko-toko kelas atas dijarah di sepanjang Third Street Promenade yang populer di kota itu sebelum polisi bergerak untuk melakukan penangkapan. Vandalisme itu terjadi setelah pawai yang sebagian besar berlangsung damai di kota tepi pantai itu.
Baca Juga: Uji Coba Sanksi New Normal, Pengendara Tak Bermasker Dihukum Jalan Jongkok
Lebih jauh ke selatan, di Long Beach pinggiran kota Los Angeles, sekelompok pria dan wanita muda menghancurkan jendela pusat perbelanjaan dan menjarah toko-toko sebelum mereka dibubarkan sebelum berlakunya jam malam pada pukul 6 sore waktu setempat.