Suara.com - Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu, Judha Nugraha, mengatakan bahwa KBRI yang berada di Beijing sudah mengirimkan nota diplomatik kepada Kementerian Luar Negeri China terkait kasus pelarungan jenazah anak buah kapal (ABK) asal Indonesia di sekitar perairan Somalia.
Setelah nota diplomatik itu dikirimkan, kabar terbaru yang diperolehnya ialah saat ini otoritas China tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.
Judha menuturkan, KBRI yang berada di Beijing mengirimkan nota diplomatik tersebut pada 19 Mei 2020. Nota diplomatik tersebut dikirimkan usai mendengar adanya satu WNI yang menjadi ABK kapal Lu Qing Yuan Yu 623 meninggal dunia dan jasadnya dilarung ke perairan Somalia.
"Kami mendapat informasi bahwa proses penyelidikan saat ini masih dilangsungkan oleh otoritas RRT," tutur Judha saat melakukan konferensi pers secara virtual, Rabu (3/6/2020).
Baca Juga: 818 ABK Kapal Asing Tiba di Indonesia, Langsung Jalani Observasi di 2 Hotel
Sebelumnya Kemenlu menjelaskan kronologi kasus anak buah kapal (ABK) Indonesia yang meninggal dunia kemudian dilarung di perairan Somalia.
Kasus ini mengemuka setelah video yang memperlihatkan peristiwa pelarungan jenazah ABK bernama Herdianto tersebut, beredar di media sosial dan kemudian ditelusuri oleh Kemlu bersama kementerian/lembaga terkait.
Menurut Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha, ABK kapal Lu Qing Yuan Yu 623 itu meninggal dunia pada 16 Januari 2020 dan kemudian jenazahnya dilarung di perairan Somalia pada 23 Januari 2020.
“Pada saat dicoba dibangunkan oleh sesama ABK WNI, almarhum diketahui sudah meninggal dunia. Tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai penyebab kematian,” kata Judha dalam konferensi pers secara daring dari Jakarta, Rabu (20/5/2020).
Herdianto diduga adalah korban perbudakan dan penganiayaan di kapal berbendera China tersebut.
Baca Juga: 3 Tersangka TPPO di Kapal China Janjikan ABK Indonesia Bergaji Layak
Dalam unggahan video yang beredar di Facebook, dijelaskan bahwa meskipun sakit dia tetap dipaksa bekerja hingga kakinya lumpuh, sampai akhirnya meninggal dunia.