Suara.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta mengeluarkan fatwa yang isinya memberikan izin bagi umat islam untuk melaksanakan sholat Jumat 2 gelombang secara bergantian. Kendati demikian, ada beberapa ketentuan dan aturan yang harus ditaati.
Salah satu ketentuannya adalah diperbolehkannya melakukan sholat Jumat dua gelombang. Lalu kapasitas masjid-masjid juga harus dikurangi sampai 40 persen dari maksimal.
Hal ini diketahui dari Fatwa MUI DKI Jakarta nomor 05 tahun 2020 tentang Hukum Dan Panduan Shalat Jum’at Lebih Dari Satu Kali Pada Saat Pandemi Covid-19.
"Bahwa yang dimaksud dengan ta’addud al-jumuah adalah pelaksanaan salat Jumat lebih dari satu kali, baik dilakukan dalam satu masjid atau banyak masjid," demikian kutipan dari Fatwa MUI DKI Nomor 5 Tahun 2020, yang dikutip Suara.com, Rabu (3/6/2020).
Baca Juga: Nenek Usia Seabad Bisa Sembuh Corona, Bikin Dokter Deg-degan hingga Syok
Selain mengatur soal kapasitas, ada juga aturan soal ketentuan lainnya. Mulai dari lokasi yang diperbolehkan, hingga imam dan khotib harus berbeda jika salat Jumat dua gelombang.
Berikut Ketentuan Hukum salat Jumat di tengah Corona berdasarkan Fatwa MUI DKI:
1. Menyelenggarakan shalat Jum'at tidak dilakukan di masjid jami', misalnya di mushalla, aula atau tempat lain yang suci dan layak, hukumnya boleh dan sah, dengan ketentuan:
a. Dilaksanakan di waktu dzuhur
b. Didahului dua (2) khutbah jum'at yang memenuhi ketentuan
c. Jumlah jama'ah shalat Jumat minimal 40 orang laki-laki dewasa
2. Menyelenggarakan salat Jumat dalam situasi pandemi covid-19 di mana kapasitas masjid hanya boleh diisi 40% jama’ah yang menyebabkan masjid tidak cukup menampung jama’ah, maka shalat Jumat boleh dilakukandengan ketentuan:
Baca Juga: Ongkos Pemulihan Ekonomi Imbas Corona Bengkak Jadi Rp 677 Triliun
a. Ta’addud al-jumuah lebih dari satu masjid dalam satu kawasan;
b. Shalat jum’at boleh dilakukan dua shift dalam satu masjid dengan imam dan khotib berbeda;
c. Apabila klausul a tidak bisa dilakukan, maka pelaksanaan shalat Jumat pindah menerapkan klausul b;
d. Apabila klausul a dan b tidak bisa dilaksanakan, maka shalat Jumat diganti dengan shalat dzuhur.