Cegah Peziarah Fanatik, Rumah Kelahiran Hitler Akan Dijadikan Kantor Polisi

Rabu, 03 Juni 2020 | 11:17 WIB
Cegah Peziarah Fanatik, Rumah Kelahiran Hitler Akan Dijadikan Kantor Polisi
Kanselir Jerman, Adolf Hitler dan kekasihnya Eva Braun sedang bersantap bersama di Berchtesgaden, Bavaria sekitar tahun 1937 - 1943. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Austria akan mengubah rumah tempat Adolf Hitler lahir menjadi kantor polisi. Tujuannya: supaya tak lagi dijadikan sebagai tempat ziarah oleh penggemar fanatiknya.

Menyadur ABC News, otoritas berwenang pada Selasa (2/6) mengumumkan pemenang tender desain yang adalah Marte. Perbaikan diharapkan selesai pada akhir 2022 dengan perkiraan biaya sebesar 5,6 juta euro atau setara dengan Rp 89,1 miliar.

Meski sempat muncul saran untuk dihancurkan, pemerintah akhirnya menyatakan mengubah rumah tempat lahirnya pemimpin Nazi menjadi kantor polisi merupakan hal yang paling tepat.

"Beberapa mungkin bertanya--apakah ini penggunaan yang tepat, menempatkan polisi di sana? Ini adalah penggunaan yang paling tepat," ujar Menteri Dalam Negeri Austria, Karl Nehammer.

Baca Juga: Sepi Pelanggar PSBB, Kasatpol PP Pasar Rebo: Warga Sudah Taat Pakai Masker

"Kenapa? Polisi adalah penjaga dari hak-hak dasar dan kebebasan. Petugas polisi dilatih untuk menganggap diri mereka sebagai partner dari warga dan seseorang yang melindungi kebebasan, hak untuk berkumpul, dan kebebasan menyatakan pendapat," sambung dia.

Sebuah batu prasasti tampak berada di depan rumah tempat kelahiran pemimpin Nazi terkemuka di dunia, Adolf Hitler, di Braunau Am Inn, Austria [AFP/Joe Klamar]
Sebuah batu prasasti tampak berada di depan rumah tempat kelahiran pemimpin Nazi terkemuka di dunia, Adolf Hitler, di Braunau Am Inn, Austria [AFP/Joe Klamar]

Disebutkan, desain yang akan digunakan untuk menggarap bangunan saksi lahinya Hitler pada 1889 ini mengambil pendekatan yang sederhana dan modern, namun tidak merusak substansi bangunan asli.

Sebelumnya, rumah ini telah mengalami gonta-ganti kepemilikan. Hingga akhirnya pada 2017, pengadilan tertinggi Austria memutuskan pemerintah Austria yang berhak sebagai pemiliknya.

Bangunan sederhana dengan tiga lantai ini telah disewa oleh Kementerian Dalam Negeri Austria sejak tahun 1972 untuk mencegah penyalahgunaan. Rumah tersebut kemudian dibiarkan kosong sejak 2011, setelah disewa oleh pusat perawatan orang tua penyandang disabilitas.

Baca Juga: 6 Hari Operasi, 21.084 Kendaraan Ditolak Masuk Jakarta karena Tanpa SIKM

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI