Suara.com - Empat polisi Amerika Serikat tertembak selama aksi di St Louis, Missouri. Tadinya, aksi damai. Namun, tiba-tiba perusakan dan penjarahan beberapa bangunan toko terjadi di daerah pusat kota.
Menyadur News.com.au, Kepolisian St Louis mengatakan empat petugas terkena tembakan. Mereka dilarikan ke rumah sakit.
Komisaris polisi St Louis John Hayden mengatakan 200 demonstran menjarah dan melemparkan kembang api serta batu ke arah petugas.
"(George) Floyd meninggal di suatu tempat dan mereka mengancurkan kota-kota di seluruh negeri," ujar Hayden.
Baca Juga: Victor Igbonefo Pertanyakan Urgensi Turnamen ketimbang Kompetisi
Departemen kepolisian setempat dalam unggahan tweet pada Rabu (2/6/2020), mengatakan belum diketahui pelaku penembakan, mengutip laporan Global News.
Ratusan orang pada Senin (1/6/2020) sore berunjuk rasa secara damai di luar pusat peradilan kota St. Louis. Massa kemudian berjalan ke Taman Nasional Gateway Arch dan Interstate 64.
Beberapa saat kemudian, pengunjuk rasa berkumpul di depan markas polisi, tempat para petugas menembakkan gas air mata. Sebagian massa lalu merusak jendela-jendela toko 7-11 di pusat kota dan menjarah barang-barang sebelum gedung dibakar.
Kerusuhan yang terjadi di St Louis menambah serangkaian aksi massa untuk George Floyd yang berujung ricuh di Amerika Serikat.
Menanggapi kerusuhan yang terjadi di beberapa kota, Presiden AS Donald Trump mengancam akan menggunakan militer untuk meredam unjuk rasa yang ricuh.
Baca Juga: Kilau Emas Memudar Imbas Pembukaan Kegiatan Ekonomi di Sejumlah Negara