"Idenya (pembuatan kamar mandi) mungkin dari kami, tapi pembiayaan dari mereka. Karena memang rumah mereka belum memiliki WC dan kamar mandi," kata Saad.
Saad menambahkan, 14 orang yang masih berada di Musala Baitus Salam sudah menjalani pemeriksaan dan hasinya dinyatakan negatif Covid-19. Jika pembuatan kamar mandi sudah selesai, maka 14 orang itu bakal dikembalikan ke rumahnya.
"Iya mereka diisolasi sampai 14 hari tapi hasil sweb semua negatif. Mungkin Minggu besok akan saya kembalikan ke rumah sambil menunggu pembuatan kamar mandi dan WC. Jika selesai dalam dua hari dan siap, akan kami pindahkan kerumahnya," tuturnya.
Epilog
Baca Juga: Hak Keuangan TGUPP Dipangkas, Pesan Anies: Biar Merasakan Kondisi Sulit
Fenomena yang terjadi di Musala Baitus Salam menunjukan bahwa rasa solidaritas nyata adanya. Solidaritas antarwarga menjadi bukti jika pandemi Covid-19 bisa dilawan. Salah satunya mencegah penyebarannya dengan mengisolasi satu keluarga tersebut di musala.
Salah satu warga bernama Uun (50) turut mengapresiasi langkah para warga terkait kejadian itu. Baginya, hidup bertetangga salah satunya menguatkan satu sama lain.
"Namanya kita hidup bertetangga, ya harus saling menguatkan karena bagaimanapun mereka kan tetangga kami," ujar dia.
Zuhri selaku pengurus Musala Baitus Salam turut mengucapkan terima kasih pada para warga atas bantuan selama ini. Baginya, bantuan dan dukungan dari para warga sudah mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan.
"Selaku pengurus, mengucapkan terima kasih kepada warga. Karena mereka bukan sekedar kasihan saja, tapi sisi kemanusiaannya juga terlihat. Apa yang dilakukan warga adalah nilai-nilai kemanusiaan sehingga mau membantu," beber Zuhri.
Baca Juga: Sempat Antar Jenazah Pasien ke Makam, 2 Sopir Ambulans Tertular Corona
Sementara, spanduk dukungan dari para warga hingga kini masih membentang di pagar musala. Pada spanduk itu, juga terlihat banyak tanda tangan warga sebagai bukti dukungan terhadap keluarga tersebut. Spanduk tersebut bertuliskan: