Pemerintah India Setuju Gunakan Remdesivir untuk Obati Pasien COVID-19

Syaiful Rachman Suara.Com
Selasa, 02 Juni 2020 | 19:23 WIB
Pemerintah India Setuju Gunakan Remdesivir untuk Obati Pasien COVID-19
Remdesivir, obat buatan Gilead Sciences Inc yang digunakan untuk mengobati pasien virus corona COVID-19. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selasa (2/6/2020), pemerintah India menyetujui penggunaan remdesivir buatan Gilead Sciences Inc pada pasien COVID-19.

Sebagaimana diketahui, Remdesivir merupakan obat pertama yang menunjukkan reaksi positif pada pasien COVID-19 dalam uji coba klinis formal.

Obat tersebut telah mengantongi otorisasi penggunaan darurat dari Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA) bulan lalu dan menerima persetujuan dari regulator kesehatan Jepang.

"(Remdesivir) disetujui pada 1 Juni untuk penggunaan darurat dengan syarat pemberian lima dosis," bunyi pernyataan Pengawas Obat-obatan Umum India yang dikutip Antara dari Reuters.

Baca Juga: 200 Orang Mengungsi Akibat Kebakaran di Menteng, Makan Dijamin Dinsos

 Gilead Sciences Inc, produsen remdesivir. [AFP]
Gilead Sciences Inc, produsen remdesivir. [AFP]

Menurut data Kementerian Kesehatan India, hingga Selasa (2/6/2020), jumlah kasus virus corona di negara itu tercatat sebanyak 198.706 kasus. Dengan jumlah kematian yang mencapai 5.598 orang.

Gilead Sciences pada Senin (1/6/2020) melaporkan bahwa remdesivir menunjukkan manfaat sederhana pada pasien COVID-19 sedang, yang diberi obat tersebut selama lima hari. Sementara itu, mereka yang menerima remdesivir selama 10 hari dalam riset tersebut tidak mendapatkan hasil sebaik mereka yang diberi remdesivir selama lima hari.

Otoritas Eropa dan Korea Selatan juga sedang berusaha mendapatkan remdesivir. Otoritas kesehatan Korsel pada Jumat (29/5/2020) mengatakan mereka akan mengajukan impor obat tersebut. Gilead belum mengantongi persetujuan regulasi di masing-masing pasar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI