Suara.com - "Ayo duduk jangan berdekatan, semuanya jaga jarak! Ayo semua ditaati, mas-mas bisa jaga jarak tidak!"
Begitu teriak Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, saat mendadak mengunjungi Bandara Ahmad Yani Semarang, Jateng, Selasa (2/6/2020). Kunjungan yang tidak dijadwalkan itu membuat para petugas di bandara terkejut dan kelabakan.
Saat Ganjar tiba di bandara, puluhan calon penumpang terlihat memadai terminal keberangkatan. Mereka berdesakan untuk antre pengecekan berkas dan persyaratan lainnya. Beberapa calon penumpang mengabaikan protokol kesehatan karena duduk berdekatan tanpa jarak.
Penumpang yang duduk lesehan di bandara karena keterbatasan kursi langsung berdiri. Sambil belum sadar bahwa yang datang adalah Ganjar, mereka terlihat belum mau bergeser untuk jaga jarak.
Baca Juga: Tak Semua Warga Menteng Mau Tidur di Posko Kebakaran, Ini Alasannya
"Petugas keamanan mana? Pak polisi dan pak tentara sini, itu tolong diatur sekarang. Kalau yang tidak mau jaga jarak dan tetap berkerumun, disuruh pulang saja. Sekarang saya minta tegas, jangan biarkan persiapan protokol kesehatan yang lama kita susun di bandara ini, tidak bisa dijalankan dengan baik," ucap Ganjar kepada petugas keamanan bandara, polisi dan tentara yang berjaga.
Ganjar juga melihat tempat duduk yang disiapkan petugas di lokasi itu masih kurang. Hal itu membuat calon penumpang duduk di lantai dengan berkerumun. Padahal, mereka membutuhkan waktu minimal dua jam untuk antre proses pengecekan tersebut sebelum terbang.
"Tolong tambah kursinya, ambil saja dari tempat tunggu yang ada di dalam. Atau kalau tidak, itu lantainya digaris-garis supaya penumpang tertib," perintah Ganjar, dan langsung dilaksanakan petugas dengan menggotong kursi.
Tak hanya melihat terminal keberangkatan, Ganjar juga sidak ke ruang tunggu pesawat dan tempat-tempat lain di bandara. Ia sebenarnya ingin sidak ke dalam pesawat untuk melihat standar protokol kesehatan saat penerbangan, tapi sayang tidak ada pesawat yang siap untuk berangkat pagi itu.
"Sore nanti pak, baru ada penerbangan. Sekarang belum ada persiapan," kata salah satu petugas.
Baca Juga: Terpapar Dari Mantunya, Bupati Melawi Dikategorikan OTG Covid-19
Ganjar meminta petugas bandara untuk ketat menerapkan protokol kesehatan.
"Pokoknya Ahmad Yani harus beres. Penumpangnya diatur biar tidak berjubel. Saya sengaja ke sini karena dapat kiriman video dari salah satu calon penumpang yang memperlihatkan kerumunan itu. Saya lihat ini bahaya ini, makanya langsung saya sidak hari ini," tegasnya.
Pengelola Bandara Ahmad Yani, lanjut Ganjar, harus melakukan evaluasi. Agar tidak terjadi kerumunan di terminal keberangkatan saat pengecekan, pembatasan calon penumpang harus dilakukan. Mereka yang tidak berkepentingan tidak boleh ikut masuk ke bandara.
"Penambahan kursi juga wajib, biar semua duduk dan tidak berkerumun. Kalau bisa ditegasi saja, semua harus duduk tidak boleh berlalulalang biar rapi dan tidak berdesakan," tegasnya.
Salah satu petugas yang mendampingi Ganjar, Agus Sima mengatakan, pihak bandara siap untuk melakukan evaluasi. Ke depan, penerapan protokol kesehatan akan dilakukan lebih ketat.
"Akan kami evaluasi agar lebih rapi dan sesuai protokol kesehatan yang ketat. Sebenarnya kami sudah membagi tiga zona antrean untuk mengakomodir maksimal tiga penerbangan, tapi masih saja calon penumpang berkerumun," kata Agus.
Kesadaran penumpang itu lanjut dia dikarenakan banyak calon penumpang yang sebenarnya jadwal penerbangan sore, namun sudah datang ke bandara pada pagi hari, sehingga saat pemeriksaan menjadi menumpuk.
"Nanti akan kami atur lagi lebih ketat, termasuk penambahan kursi di pintu masuk pengecekan calon penumpang," tutupnya.