Suara.com - Aksi protes menuntut keadilan atas kematian George Floyd kembali memakan korban jiwa. Kali ini terjadi di sebuah kota Louisville di negara bagian Kentucky, Amerika Serikat.
Menyadur CBS News, Seorang pria di Louisville ditembak oleh polisi tepat setelah tengah malam Senin (1/6) pagi. Penembakan tersebut terjadi pada malam ketika demonstran melakukan aksi protes.
Pria tersebut bernama David McAtee, menurut keterangan anggota keluarga korban. Pria tersebut memiliki usaha rumah makan di dekat lokasi penembakan.
Menurut laporan WLKY, saat kejadian, polisi mengatakan mereka sedang berusaha untuk membubarkan kerumunan besar di tempat parkir.
Baca Juga: Tanggapi Kematian George Floyd, PM Selandia Baru: Ngeri
Kepala Kepolisian Louisville, Steve Conrad mengatakan, pihaknya dan Garda Nasional membubarkan sebuah kelompok besar di sana ketika seseorang menembak mereka. Aparat kemudian membalas tembakan tersebut.
Stasiun WLKY melaporkan, seorang di sekitar tempat kejadian mengatakan kerumunan tersebut tidak melakukan aksi protes namun melanggar aturan jam malam kota.
Belum jelas apakah orang yang meninggal itu adalah tersangka dalam apa yang dikatakan pihak berwenang sebagai penembak pertama.
Menurut Wali Kota Louisville, Greg Fischer pada Senin (1/6) mengumumkan pertugas kepolisan yang terlibat telah diberhentikan sementara dan membebastugaskan kepala polisi Louisville.
"Jenis pelanggaran institusional ini tidak akan ditoleransi. Oleh karena itu, saya telah membebaskan Steve Conrad dari tugasnya sebagai Kepala Departemen Kepolisian Metro Louisville," kata Fischer dalam konferensi pers.
Baca Juga: Ini Sosok Miss Universe Malaysia yang Berkomentar Rasis soal George Floyd
Dua petugas yang terlibat dalam penembakan itu melanggar kebijakan departemen dengan tidak mengenakan atau mengaktifkan webcam, kata Wakil Kepala Robert Schroeder.