Ini Kronologis Bupati Melawi Tertular Virus Corona

Chandra Iswinarno Suara.Com
Selasa, 02 Juni 2020 | 16:55 WIB
Ini Kronologis Bupati Melawi Tertular Virus Corona
Bupati Melawi Panji.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keputusan Bupati Melawi Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Panji mengumumkan dirinya dan keluarga terpapar Virus Corona atau Covid-19 menambah panjang rentetan kepala daerah yang tertular virus tersebut.

Dalam video yang ditayangkan di media sosial pada Selasa (2/6/2020) tengah malam, Panji menjelaskan kronologis keluarganya tertular virus yang berasal dari Kota Wuhan Provinsi Hubbei, China.

Dikemukakan Panji, riwayat penularan tersebut diketahui kali pertama saat menantunya dinyatakan positif Covid-19.

"Dewi pernah izin melahirkan di Jakarta pada November 2019 lalu. Kemudian kembali ke Melawi pada Februari 2020," ungkap Panji seperti dilansir Suarakalbar.com-jaringan Suara.com.

Baca Juga: Bupati Melawi Umumkan Dirinya dan Anggota Keluarga Positif Corona

Lantaran berprofesi sebagai dokter umum di RSUD Melawi, Chandra Dewi baru masuk kerja pada 1 April 2020.

"Sebelum masuk kerja, tentunya kami sudah diskusikan dengan keluarga dulu. Karena anaknya masih kecil dan kondisi situasi yang rentan dengan Covid 19," katanya.

Karena sudah lama cuti, akhirnya Dewi memutuskan masuk bekerja kembali. Apalagi, ia melihat pengorbanan kawan-kawannya yang berjuang di garis terdepan dan berisiko tingi dalam situasi pandemi Covid 19. Ditambah lagi kondisi RSUD Melawi yang kekurangan dokter.

"Dia berpikir, dia sudah lama cuti. Dan dia kasihan dengan kawan-kawan yang berhadapan dengan tugas berat dan risiko sangat tinggi. Jangan sampai seolah olah Dia menjadi pribadi yang takut dan membiarkan orang lain. Sehingga mengambil sikap dia masuk kerja," katanya.

Lantaran kondisi kesehatan masyarakat yang semakin rawan, Panji mengajak keluarganya melaksanakan rapid test.

Baca Juga: Wali Kota Tidore Kepulauan Terkonfirmasi Positif Covid-19

"Kami keluarga bersepakat pada tanggal 23 April 2020 melakukan rapid tes massal dari anggota keluarga ,termasuk dokter Dewi. Hasilnya semuanya Negatif."

Kemudian pada 18 Mei 2020, Dewi merasa agak demam tubuhnya dan kemudian kembali melakukan rapid tes kembali. Berselang dua hari kemudian, 20 Mei 2020, Dewi langsung dilakukan Swab.

"Hasil rapid tes-nya ternyata positif dan langsung diisolasi secara ketat dirumahnya bersama suami dan anaknya."

Mengetahui hal itu, Panji beserta kelurga lainnya kembali melakukan rapid tes, dan ternyata hasilnya tetap negatif, kecuali cucunya, yakni Anak Dewi yang hasilnya positif.

"Pada tanggal 23 Mei hasil Swab PCR Dewi pun disampaikan. Hasilnya Positif," katanya.

Kemudian pada 26 Mei 2020, Panji dan keluarga yang memang kontak erat dengan Dewi melakukan pengecekan melalui Swab. Meskipun memang hasil rapid tes yang dilakukan beberapa kali hasilnya negatif.

"Pada 1 Juni 2020, diumumkanlah hasil swab Saya dan lima anggota keluarga lainnya, dinyatakan Positif," ujarnya.

Iapun beserta keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada pihak dokter dan paramedis untuk mengambil langkah langkah berikutnya, sesuai ketentuan yang ada.

"Kami taat dan mengikuti," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI