Suara.com - "Persiapan menuju normal baru terus kami lakukan, meskipun saya belum tergesa-gesa menerapkan itu. Saya lebih suka kita menyiapkan dengan baik agar clear betul persiapannya."
Hal ini dikemukakan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, di Jateng, Selasa (2/6/2020). Ia mengatakan, memilih tidak gegabah dan berusaha terus menyiapkan masyarakat Jateng, agar benar-benar siap tentang kewajiban penerapan normal baru itu.
Angka reproduksi atau potensi penularan dari Covid-19 di Jateng terus menunjukkan penurunan. Data dari Bappenas mencatat, saat ini angka Rt (R effective) atau angka reproduksi yang terjadi setelah adanya intervensi menunjukkan angka kurang dari satu.
Menurutnya, normal baru akan dilakukan apabila setiap institusi, lembaga, tempat ibadah, sekolah dan tempat publik lain di Jateng benar-benar menyiapkan ini dengan baik. Selain itu, kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan sudah tumbuh.
Baca Juga: Era New Normal: Merekonstruksi Nilai Gotong Royong di Perkotaan
"Kami tidak akan gegabah, tapi angka (dari Bappenas) itu tetap kami jadikan satu pegangan. Saya khawatir masih ada gelombang kedua, gelombang ketiga dan lainnya. Kami juga terus mengontrol daerah-daerah yang masih fluktuatif kasusnya seperti Kota Semarang," tegasnya.
"Saya minta bupati dan wali kota untuk giat menyosialisikan itu, agar masyarakat terbiasa. Selain itu, daerah yang hijau juga harus dipertahankan, awasi perbatasan agar daerahnya tetap terjaga dengan baik," tegasnya.
Memang, lanjut Ganjar, banyak orang yang bertanya kapan normal baru diterapkan di Jateng. Menurutnya, penerapan itu tidak akan dilakukan dalam waktu dekat.
Pihaknya masih menghitung betul adanya kemungkinan gelombang kedua, ketiga dan seterusnya, sehingga semua harus disiapkan termasuk penanganan kesehatannya.
"Penerapan normal baru itu bukan berarti urusan pandemi selesai, lho. Artinya kita harus menyiapkan betul antisipasi-antisipasi yang ada, jangan sampai diterapkan normal baru kita lengah dari sisi kesehatan apabila terjadi gelombang selanjutnya," ucapnya.
Baca Juga: Banyak Warga Takut Gelombang Kedua Covid, Tapi Masih Suka Ngopi ke Restoran
Penurunan angka penularan Covid-19 di Jateng, lanjut Ganjar, tetap akan menjadi pedoman. Hal itu menjadi poin penting untuk sosialisasi kepada masyarakat.
"Sekarang saja masih ada masyarakat yang gak mau pakai masker kok, jadi masih banyak hal yang harus disiapkan," tutupnya.
Sekadar diketahui, Bappenas menyebut bahwa Jateng, Jabar dan Kalimantan Utara sebagai tiga provinsi dengan angka reproduksi efektif (Rt) <1 minimal 14 hari berturut-turut. Bahkan kondisi Rt <1Jateng sudah terjadi selama 42 hari.