Suara.com - Ratusan warga di Kelurahan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat terpaksa tinggal sementara di posko pengungsian saat masa pandemi Corona karena rumah mereka terbakar.
Berdasarkan data dari Posko Terpadu Kebakaran tepatnya di RT.06 RW.03 Kelurahan Pengangsaan, Menteng Jakarta Pusat, ada 44 kepala keluarga dengan 200 jiwa ditampung di Posko Pengungsian.
Dengan rincian, warga lanjut usia ada 15 jiwa, warga di bawah umur 5 tahun ada 10 jiwa, warga dengan usia sekolah ada 60 jiwa, kemudian ada 115 jiwa orang dewasa.
"Tercatat saat ini paling banyak warga yang mengungsi di sekolah. Anak SD ada 20 orang, SMP 25 orang dan SMA 15 orang," kata Ria, salah satu penjaga Posko Terpadu saat ditemui Suara.com di lokasi, Selasa (2/6/2020).
Baca Juga: 2 Lantai Musala Dihuni 4 Keluarga ODP, Warga Tambora Tetap Salat Berjemaah
Jumlah warga yang terpaksa mengungsi tersebut, akibat dari adanya 22 rumah yang terbakar saat peristiwa kebakaran yang terjadi pada Senin (1/6/2020) pagi.
Sementara itu, Ria menjelaskan, untuk persediaan stok makanan hingga pakaian untuk warga yang mengungsi sejauh ini masih tercukupi.
"Alhamdulillah sih mas masih tercukupi, kita kasih makan, terus juga ada pakaian, perlengkapan balita juga ada," ujarnya.
Menurutnya, bantuan tidak hanya datang dari Pemprov DKI Jakarta saja. Banyak juga para dermawan yang memberikan bantuan logistik hingga perlengkapan pakaian.
Diketahui, sebanyak 26 rumah di Kelurahan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (1/6/2020) pagi ludes terbakar.
Baca Juga: Bunuh Polisi, Teroris yang Serbu Mapolsek Pakai Samurai Berusia 20 Tahun
Ketua RT 006 RW 003 Kelurahan Pegangsaan Hartono menduga jika pemicu kebakaran terhadap puluhan rumah itu akibat korsleting listrik.