Sekeluarga di Tambora Jenuh Diisolasi di Musala: Tolong, Beri Kami Kegiatan

Selasa, 02 Juni 2020 | 13:57 WIB
Sekeluarga di Tambora Jenuh Diisolasi di Musala: Tolong, Beri Kami Kegiatan
Penampakan Musala Baitus Salam di Tambora yang digunakan untuk isolasi mandiri terhadap 14 orang anggota keluarga. (Suara.com/Arga).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 14 orang menjalani isolasi mandiri di Musala Baitus Salam, Gang Songsi RT 05/RW 06, Kelurahan Tanah Sereal, Kecamatan Tambora Jakarta Barat.

Mereka menjalani isolasi mandiri lantaran ada salah satu orang yang dinyatakan positif dan kekinian sudah berada di Wisma Atlet, Kematoran, Jakarta Pusat. Satu keluarga itu menjalani isolasi mandiri sejak Sabtu (24/5/2020) lalu.

Artinya, 14 orang tersebut telah memasuki hari ke-9 masa karantina di Musala Baitus Salam, tepatnya di lantai dua dan tiga.

Menjalani hari-hari selama masa karantina tentulah membosankan. Hal itu turut dirasakan oleh mereka yang menjalani isolasi mandiri di Musala Baitus Salam.

Baca Juga: Bunuh Polisi, Teroris yang Serbu Mapolsek Pakai Samurai Berusia 20 Tahun

Pengurus musala sekaligus Ketua RT setempat, Muhammad Zuhri (60) mengatakan, orang-orang yang menjalani isoalasi mandiri mengaku jenuh. Kepada pengurus musala, mereka minta diberikan kegiatan untuk mengisi waktu luang.

Musala Baitus Salam di Tambora yang digunakan untuk isolasi mandiri 14 orang anggota keluarga. (Suara.com/Arga).
Musala Baitus Salam di Tambora yang digunakan untuk isolasi mandiri 14 orang anggota keluarga. (Suara.com/Arga).

Oleh pengurus musala, mereka yang menjalani isolasi mandiri diberikan cat. Kebetulan, lantai atas Musala Baitus Salam tengah dalam masa renovasi.

"Karena mereka menuntut kami untuk dicarikan kesibukan atau kegiatan, mereka bilang " tolong berikan kegiatan". Akhirnya saya beli cat karena kebetulan ada renovasi pengecatan musala," ungkap Zuhri kepada Suara.com di lokasi, Selasa (2/6/2020).

Zuhri mengungkapkan, renovasi musala sempat terhenti lantaran ada hari raya Idul Fitri 1441 H. Selain itu, tukang yang merenovasi musala juga tengah tidak bekerja.

"Jadi mereka punya kegiatan karena mereka yang minta. Kebetulan di atas memang mau di renovasi, karena terputus hari raya Idul Fitri disetop dulu yang kerja (kulinya). Jadi mereka yang lanjutkan dengan kegiatan yang ringan-ringan saja," jelas Zuhri.

Baca Juga: Tewas saat Markas Diserbu, Brigadir Leonardo Ternyata Dibunuh Tetangganya

Meski demikian, lanjut Zuhri, pihak pengurus Musala Baitus Salam tidak membebankan satu keluarga itu untuk bekerja. Kegitan yang mereka lakukan murni dari inisiatif pribadi.

Penampakan Musala Baitus Salam di Tambora yang digunakan untuk isolasi mandiri terhadap 14  anggota keluarga. (Suara.com/Arga).
Penampakan Musala Baitus Salam di Tambora yang digunakan untuk isolasi mandiri terhadap 14 anggota keluarga. (Suara.com/Arga).

"Karena mereka yang minta. Mungkin mereka bosan karena cuma tidur, makan, gitu-gitu saja. Jenuh lah mereka," tambahnya.

Suara.com berkunjung ke lokasi guna melihat perkembangan ihwal peristiwa tersebut. Berdasarkan pantauan, spanduk dukungan dari warga sekitar masih membentang di pagar musala.

Spanduk tersebut bertuliskan: "Kami Warga Gang Songsi RW. 06 Mendukung Kalian." Pada spanduk itu juga terlihat banyak tanda tangan warga sebagai bukti dukungan terhadap keluarga tersebut.

Memasuki pukul 12.30 WIB siang, datang bantuan berupa makanan siapa saji yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Paket makanan siap saji tersebut diantar oleh sesorang berpakaian pekerja Penanganan Prasaran dan Sarana Umum (PPSU) berwarna orange.

Diketahui, Warga Gang Songsi RW 06 Tanah Sereal, Tambora, Jakarta Barat saling membantu menekan penyebaran Covid-19, dengan memfasilitasi satu keluarga berstatus orang dalam pemantauan (ODP). Seluruh warga mendukung keluarga tersebut menjalani isolasi mandiri di musala.

Dukungan warga terhadap keluarga terpapar Covid-19 pun nyata adanya. Mereka memasang spanduk berisi tulisan dukungan semangat. Keluarga tersebut tinggal menunggu hasil tes usap untuk membuktikan apakah diantara mereka terjangkit virus tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI