Suara.com - Banyak warga Afrika Selatan yang terlibat antrean mengular di depan toko minuman keras yang kembali diizinkan buka setelah ditutup selama dua bulan.
Menyadur ABC News, penjualan miras atau alkohol resmi dilarang sejak 26 Maret lalu guna menekan sebaran virus corona di negara tersebut.
Mayoritas warga menyambangi toko di pagi hari, sebelum jam buka. Dalam barisan panjang dari ujung pintu toko hingga ke trotoar dan tempat parkir tersebut, para pembeli memakai masker dan menjaga jarak sosial.
Seorang pembeli Tony van Schalkwyk mengaku tiba di salah satu toko miras sekitar satu jam sebelum toko tersebut buka. "Dua bulan yang panjang," ujarnya.
Baca Juga: Polisi Daha yang Tewas Disabet Samurai Simpatisan ISIS Ternyata Mualaf
Di kota miskin Macassar, dekat dengan Cape Town, orang-orang bahkan meninggalkan rumah sekitar 04.30 pagi untuk ikut mengantre demi kembali merasakan alkohol. Beberapa membawa boks plastik untuk mengangkut botol-botol bir dan anggur yang berhasil terbeli.
Sementara di Johannesburg, sorak sorai terdengar di supermarket ketika kunci rak anggur dibuka. Rak-rak alkohol merek populer langsung ludes dalam waktu dua jam.
Penjualan alkohol hanya akan diizinkan mulai dari Senin (1/6) hingga Kamis (4/6) antara pukul 09.00 pagi hingga 15.00 sore.
Meski ada imbauan untuk tidak menimbun alkohol, namun beberapa warga tetap nekat mencari stok bir dari satu toko ke toko yang lain, mengingat pemerintah telah mengumumkan akan kembali menerapkan pembatasan yang lebih ketat jika kasus infeksi meroket.
Pemerintah menyatakan perlu mengurangi jual beli alkohol demi menekan angka kasus. Terbukti, sejak dilakukan pelarangan, pihak rumah sakit mengumumkan adanya penurunan tajam pada angka kecelakaan lalu lintas dan perkelahian akibat miras.
Baca Juga: Positif Terpapar Corona, Satu Keluarga di Surabaya Tolak Bantuan Pemerintah
Selain perizinan alkohol, pemerintah Afrika Selatan juga membuka kembali beberapa sekolah dan tempat-tempat ibadah.